Ether Sentuh Harga Tertinggi dalam 6 Bulan, Dekati $3.700

Ether Sentuh Harga Tertinggi dalam 6 Bulan, Dekati $3.700

Harga Ether Tembus Rp 60 Juta, Tertinggi Sejak Januari 2025

Pada Jumat, 18 Juli, harga Ether (ETH), aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, naik tajam hingga mencapai $3.677 (sekitar Rp 60 juta). Ini adalah level tertingginya sejak awal Januari.

Sejak awal Juli, ETH telah naik lebih dari 50% setelah sempat turun hingga $2.400.

Apa penyebab kenaikan harga ETH?

Para analis menyebut beberapa faktor utama:

  1. Regulasi Baru di AS: Pemerintah AS mengesahkan GENIUS Act, aturan baru yang mendukung stabilitas dan legalitas stablecoin. Ini memberi sinyal positif bagi Ethereum yang banyak digunakan dalam ekosistem stablecoin.
  2. ETF dari BlackRock: Raksasa investasi BlackRock mengajukan izin untuk melakukan staking ETH lewat ETF mereka. Ini membuka pintu bagi investor institusi besar untuk masuk.
  3. Pertumbuhan DeFi: Ethereum adalah tulang punggung banyak proyek DeFi. Kenaikan minat pada DeFi membuat permintaan ETH meningkat.
  4. Perpindahan dari Bitcoin ke Altcoin: Karena dominasi Bitcoin sedang tinggi, banyak investor memindahkan dana ke ETH yang dianggap punya potensi kenaikan lebih besar.
  5. Masuknya Dana ETF: ETF berbasis ETH mulai menunjukkan arus dana masuk besar-besaran, tanda bahwa investor institusional mulai serius melirik ETH.
  6. Staking Meningkat: Sekitar 30% ETH kini terkunci dalam staking, artinya jumlah ETH yang bisa diperdagangkan lebih sedikit. Ini membuat harga cenderung naik karena pasokan terbatas.
  7. ETH Dianggap Murah: Banyak trader melihat ETH masih undervalued dibanding Bitcoin, jadi mereka membeli ETH sebelum harganya naik lebih tinggi.

Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, banyak pihak yakin tren kenaikan ETH ini bisa terus berlanjut dalam waktu dekat.