Rusia Mulai Menjual 1032 Bitcoin dari Skandal Suap Terbesar
Otoritas Rusia Mulai Mengonversi Bitcoin yang Disita Menjadi Rubel
Petugas pengadilan Rusia mulai mentransfer Bitcoin senilai lebih dari 1 miliar rubel dari Marat Tambiev, seorang mantan penyelidik Komite Investigasi. Tambiev dihukum karena menerima suap terbesar dalam sejarah Rusia, dan lebih dari 1.000 Bitcoin disita dari dirinya selama penyelidikan terkait hubungannya dengan kelompok peretas.
Penyitaan 1032,1 BTC
Pada tahun 2023, Pengadilan Nikulinsky memerintahkan penyitaan 1032,1 BTC, yang diyakini diperoleh melalui cara ilegal. Bitcoin ini kini sedang dikonversi menjadi rubel dan dipindahkan ke dana negara Rusia.
Penyelidikan menunjukkan bahwa Tambiev menggunakan jabatannya untuk membantu peretas menyembunyikan uang ilegal dengan menghentikan penyelidikan polisi. Meskipun dihukum, Tambiev membantah semua tuduhan dan menolak untuk bekerja sama dengan pihak berwenang. Dia juga membela rekan kerjanya, Lyakhovenko, dengan menyebutnya "seorang anak dan korban" selama persidangan.
Tantangan dalam Menjual Aset yang Disita
Meskipun Rusia sedang mengonversi Bitcoin menjadi rubel, ada tantangan dalam prosesnya. Tambiev membagi Bitcoin menjadi bagian-bagian kecil, sehingga pihak berwenang harus membuat beberapa permintaan ke pengadilan untuk menjual semuanya. Selain Bitcoin, aset lain seperti properti dan sepeda motor Tambiev juga sedang diperiksa untuk dijual.
Meskipun ada tantangan ini, pemerintah Rusia berfokus untuk memulihkan aset yang dicuri dan mengembalikannya ke dana negara.
0 Comments