BJB Berencana Bawa Unit Usaha Syariahnya Melantai di Bursa

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) berencana akan membawa anak usaha syariahnya, yaitu BJB Syariah, untuk ikut melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menjelaskan, dalam proses IPO ini ada beberapa indikator dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang harus dipenuhi BJB Syariah terkait dengan ketentuan aksi korporasi perusahaan.
"(IPO) Sedang dalam proses sebenarnya, ada beberapa indikator yang perlu dipersiapkan oleh BJB Syariah dari OJK yang sedang proses ini sedang berjalan," ujarnya dalam Media Gathering Perbanas dikutip Jumat (24/11).
Yuddy mengungkapkan, IPO tersebut rencananya akan dilakukan di semester II tahun ini, namun ada beberapa indikator yang perlu diperbaiki. Sehingga, perseroan menargetkan akan terealisasi di tahun 2024.
"Memang kan saya sudah pernah bilang bahwa sebenernya tahun ini kan IPO ternyata beberapa indikatornya perlu diperbaiki. Mungkin ya Insyaallah kalau nggak tahun depan kita dorong 2024 masih akan ada harapan kesana," jelasnya.
Namun sayangnya, Yuddu belum dapat menjabarkan secara rinci terkait aksi korporasi tersebut.
"Saya belum tau jumlahnya. Underwriternya belum juga. Tapi baru ada pengalaman konsultan juga sudah dalam proses," pungkasnya.
Sebelumnya, BJB Syariah direncanakan akan melaksanakan initial public offering (IPO) pada semester II tahun 2022. Nantinya, anak usaha syariah tersebut dipersiapkan untuk menjadi bank digital syariah. Hal itu sebagai strategi perseroan dalam memasuki persaingan digital.
Dalam hal ini, salah satunya dengan menjadi hybrid bank, dengan mengkombinasikan layanan secara fisik yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia serta pengembangan layanan digitalnya, termasuk aplikasi Digi mobile. Untuk pengembangan infrastruktur IT, Bank BJB bekerjasama dengan 3 perusahaan IT ternama yaitu PT DCI, Alibaba dan Amazon Web Service.
Source : https://www.cnbcindonesia.com/
0 Comments