Akankah Bitcoin Turun di Bawah $100.000? 3 Grafik Ini Bisa Jadi Petunjuknya

Akankah Bitcoin Turun di Bawah $100.000? 3 Grafik Ini Bisa Jadi Petunjuknya

Bitcoin Turun Tajam Tapi Cepat Pulih — Mampukah Tetap Bertahan di Atas $100.000?

Bitcoin baru saja mengalami koreksi harga besar yang membuat banyak trader panik. Harga BTC sempat anjlok dari atas $120.800 hingga mendekati $102.000, sebelum akhirnya naik lagi sekitar 9% ke level di atas $111.000.

Sementara itu, altcoin seperti Ethereum dan XRP turun lebih dari 13%, namun Bitcoin hanya turun sekitar 7%. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin masih jauh lebih kuat dibanding kebanyakan altcoin, meskipun pasar sedang mengalami tekanan besar.

Kini muncul pertanyaan utama:
Apakah Bitcoin bisa bertahan di atas $100.000, atau akan kembali jatuh di bawah level psikologis ini?
Ada tiga indikator utama yang bisa memberi jawabannya.

1. Jumlah Holder Naik, dan Investor Lama Tetap Tenang

Data on-chain menunjukkan jumlah pemilik Bitcoin justru bertambah selama penurunan harga, dari 56,92 juta menjadi 56,98 juta.
Artinya, alih-alih panik dan menjual, banyak investor justru memanfaatkan momen ini untuk membeli di harga bawah (buy the dip).

Indikator Spent Coins Age Bands (SCAB) mendukung hal ini. Metrik ini memantau usia koin yang dipindahkan — apakah Bitcoin dijual oleh holder baru atau holder lama.

  • Saat penurunan dimulai pada 10 Oktober, peningkatan aktivitas jual datang terutama dari pemilik baru.
  • Sementara holder jangka panjang (1–2 tahun) hampir tidak melakukan pergerakan sama sekali.

Ini menunjukkan bahwa penjualan panik datang dari trader baru atau jangka menengah, sementara veteran Bitcoin tetap tenang dan tidak menjual.
Biasanya, holder lama tidak menjual kecuali mereka memperkirakan penurunan besar di bawah $100.000.

Ketika “tangan lemah” keluar dan digantikan oleh “tangan kuat”, pasar cenderung lebih stabil dan siap untuk rebound berikutnya.

2. Sinyal Teknis Berbalik ke Arah Bullish

Koreksi besar ini juga disebabkan oleh faktor teknikal, terutama dari indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur kekuatan momentum beli dan jual.

Sebelumnya, harga Bitcoin terus mencetak higher high, sementara RSI justru mencatat lower high — pola yang disebut bearish divergence, yang biasanya menjadi tanda awal penurunan harga.
Hal inilah yang menyebabkan koreksi 19% baru-baru ini, mirip dengan sinyal RSI sebelumnya di awal tahun.

Namun kini kondisinya berbalik arah menjadi bullish divergence.
Antara 25 September dan 11 Oktober, harga Bitcoin sempat membuat lower low, tetapi RSI justru mencatat higher low — menandakan bahwa tekanan jual mulai melemah, dan momentum kenaikan mulai terbentuk secara perlahan.

3. Level Harga Penting yang Perlu Diperhatikan

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $111.600, mendekati level Fibonacci penting di $111.400.
Jika harga mampu ditutup di atas level ini, target kenaikan berikutnya bisa menuju:

  • $113.600
  • $116.800
  • $120.800

Sementara itu, area support terdekat berada di:

  • $109.100
  • $106.400
  • $101.900

Selama Bitcoin tidak ditutup di bawah $101.900, kemungkinan turun di bawah $100.000 masih sangat kecil dalam jangka pendek.

Kesimpulan:

  • Bitcoin sempat jatuh tajam, tapi cepat rebound.
  • Jumlah holder meningkat, dan investor lama tetap tenang.
  • Indikator teknikal kini menunjukkan sinyal bullish reversal.
  • Selama harga bertahan di atas $101.900, Bitcoin kemungkinan besar akan tetap di atas $100.000 untuk sementara waktu.