Harga Saham PACK Turun Setelah Umumkan Rights Issue

Harga Saham PACK Turun Setelah Umumkan Rights Issue

Saham PACK Tembus Zona Merah Usai Rights Issue, Investor Waspada Dilusi

Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025 — Saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) kembali tertekan di pasar modal setelah perusahaan mengumumkan rencana rights issue. Pada sesi pertama perdagangan, harga saham PACK merosot hingga –9,89 % ke level Rp 3.280 per saham, menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).

Statistik Perdagangan

  • Harga pembukaan: Rp 3.620

  • Tertinggi–terendah: Rp 3.620 – Rp 3.280

  • Volume perdagangan: sekitar 2,7 – 4,4 juta saham

  • Nilai transaksi: Rp 9 – 13 miliar

  • Sentimen pasar: antrean jual sempat menumpuk lebih dari 190 ribu lot di level Rp 3.280, menandakan tekanan jual sangat besar.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka melemah 0,70 % ke posisi 7.887. Meski IHSG turun, pelemahan saham PACK jauh lebih dalam dibanding rata-rata pasar.


Penyebab Koreksi: Rights Issue dan OWK

Koreksi saham PACK dipicu oleh rencana penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) melalui mekanisme rights issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

OWK ini nantinya dapat dikonversi menjadi maksimal 35 miliar saham baru. Jumlah ini memunculkan kekhawatiran serius di kalangan investor karena berpotensi menyebabkan dilusi kepemilikan hingga lebih dari 95 % jika pemegang saham lama tidak ikut serta dalam aksi korporasi ini.

 


Pergeseran Bisnis: Dari Percetakan ke Tambang

PACK sebelumnya dikenal sebagai perusahaan percetakan digital dengan merek FlexyPack. Namun sejak pergantian nama pada Januari 2025, perusahaan berubah haluan menjadi holding company yang fokus pada pertambangan dan perdagangan mineral, terutama nikel.

Transformasi bisnis ini dipercepat dengan rencana rights issue, karena dana hasil aksi korporasi akan digunakan untuk membiayai akuisisi di sektor tambang, yakni:

  1. Akuisisi 30 % saham PT Konutara Sejati senilai sekitar USD 68,7 juta.

  2. Akuisisi 34,5 % saham PT Karyatama Konawe Utara senilai sekitar USD 100 juta.

Total nilai akuisisi mencapai lebih dari USD 168 juta atau setara Rp 2,7 triliun, yang berarti jauh melampaui ekuitas perseroan saat ini. Langkah ini membuat transaksi tergolong transaksi material.


Peran Investor Strategis

Dalam aksi rights issue tersebut, PT Eco Energi Perkasa akan menjadi pembeli siaga. Artinya, perusahaan ini siap menyerap sisa saham atau efek ekuitas lain yang tidak diambil oleh pemegang saham lama.

Eco Energi Perkasa sendiri merupakan bagian dari grup usaha yang memiliki keterkaitan dengan industri baterai dan energi, sehingga strategi PACK dinilai sejalan dengan tren global menuju kendaraan listrik (EV).


Jadwal & Mekanisme

  • RUPSLB untuk meminta persetujuan rights issue dijadwalkan pada 25 September 2025.

  • Pelaksanaan rights issue diperkirakan tuntas dalam waktu maksimal 12 bulan sejak pernyataan efektif OJK terbit.