Investasi di Batam Tembus Rp54,7 Triliun pada Kuartal III 2025, Hampir Capai Target Tahunan
Ekonomi Batam Tumbuh Pesat, Investasi Capai Rp54,7 Triliun
Di tengah harapan besar untuk percepatan pembangunan di kawasan Batam, ekosistem investasi di pulau tersebut diyakini terus berjalan dengan baik dan menunjukkan progres nyata.
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Amsakar Achmad, menegaskan bahwa optimisme ini bukan semata retorika — melainkan didukung oleh data makroekonomi yang menunjukkan tren positif. Menurutnya, realisasi kinerja investasi pada triwulan III 2025 telah mencapai Rp54,7 triliun, atau sekitar 91% dari target tahunan Rp60 triliun yang ditetapkan untuk tahun ini. Angka tersebut juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 25,58% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Batam pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 6,66%, hanya sedikit di bawah pertumbuhan sepanjang 2024 yang berada di kisaran 6,69%. Menurut Amsakar, pencapaian ini menunjukkan kontribusi Batam yang signifikan terhadap struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Data menunjukkan bahwa Batam menyumbang sekitar 66,72% terhadap total PDRB Kepri — sebuah indikator bahwa tata kelola investasi dan ekonomi di Batam berada di jalur yang tepat.
“Yang membahagiakan lagi terhadap struktur PDRB Provinsi Kepri, Batam berkontribusi sebesar 66,72%. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa tata kelola kita sudah berada di jalan yang tepat,” ujar Amsakar pada Rabu (29/10/2025).
“Ke depan kita harus lakukan pembenahan ke arah yang lebih baik, pelayanan yang optimal, percepatan belanja pemerintah dan menjaga iklim investasi tetap kondusif,” lanjut dia.
Dorong Ekonomi Batam
Dalam rangka memperingati Hari Bakti ke-54 BP Batam, Amsakar memastikan bahwa BP Batam terus melakukan pembangunan dan berinovasi untuk mendorong perekonomian Batam ke arah yang lebih dinamis.
“Mari kita jadikan momentum Hari Bakti BP Batam ini sebagai penyemangat untuk memperkuat komitmen dan memperkokoh kebersamaan. Karena sejatinya, keberhasilan BP Batam bukanlah hasil kerja satu orang atau satu bagian, melainkan hasil kerja bersama dari kita, oleh kita untuk kemajuan Batam,” ujar Amsakar.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BP Batam dan beberapa mitra strategis, antara lain MoU antara RSBP Batam dengan Universitas Internasional Batam untuk pengembangan Rumah Sakit Pendidikan Village, serta MoU antara BP Batam dan Baznas untuk memperluas program pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Fakta dan Perkembangan Terbaru
Seiring dengan capaian tersebut, sejumlah perkembangan terbaru semakin memperkuat posisi Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional:
-
Nilai ekspor Batam pada semester pertama 2025 mencapai sekitar USD 9,6 miliar, naik hampir 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor tercatat sekitar USD 7,2 miliar, menunjukkan peningkatan aktivitas industri di kawasan tersebut.
-
Pemerintah Indonesia juga telah memberikan fasilitas Golden Visa kepada dua investor asing pertama di Batam pada Oktober 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menarik lebih banyak modal asing ke sektor-sektor prioritas seperti teknologi, manufaktur, dan energi terbarukan.
-
Pemerintah pusat memperluas kewenangan BP Batam ke beberapa pulau kecil di sekitar Batam, untuk memperkuat kawasan sebagai zona ekonomi khusus (KEK) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir.
-
BP Batam juga menyiapkan rencana investasi jangka panjang hingga 2045, dengan fokus pada industri manufaktur, logistik, teknologi informasi, dan energi hijau. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan Batam sebagai kota industri modern yang berorientasi ekspor dan berdaya saing global.
Tantangan dan Arah ke Depan
Meski kinerja terlihat menggembirakan, Amsakar menekankan perlunya pembenahan agar momentum pertumbuhan tidak melambat. Beberapa fokus utama yang tengah dikejar BP Batam antara lain:
-
Pelayanan yang optimal — Reformasi birokrasi terus dilakukan agar proses perizinan dan pelayanan publik semakin cepat, transparan, dan ramah terhadap investor.
-
Percepatan belanja pemerintah — Realisasi anggaran pembangunan akan dioptimalkan untuk memperkuat infrastruktur dasar dan mendorong sirkulasi ekonomi di tingkat masyarakat.
-
Menjaga iklim investasi — Stabilitas sosial, keamanan, dan kepastian hukum menjadi faktor penting agar investor merasa aman menanamkan modal jangka panjang di Batam.
-
Diversifikasi ekonomi — Batam didorong tidak hanya bergantung pada industri manufaktur, tetapi juga merambah sektor teknologi, energi bersih, pariwisata, dan ekonomi digital.
-
Pembangunan SDM dan sosial — Penguatan sektor pendidikan, kesehatan, dan pelatihan tenaga kerja terus dilakukan agar manfaat investasi juga dirasakan langsung oleh masyarakat Batam.
Kesimpulan
Dengan capaian investasi yang mendekati target tahunan, peningkatan ekspor yang signifikan, serta perluasan kewenangan dan fasilitas bagi investor asing, Batam menunjukkan diri sebagai kawasan ekonomi yang semakin matang dan prospektif.
Ke depan, keberhasilan pembangunan Batam akan sangat ditentukan oleh kemampuan seluruh pemangku kepentingan — pemerintah, swasta, dan masyarakat — dalam menjaga sinergi, mempercepat inovasi, serta memastikan bahwa setiap kebijakan ekonomi benar-benar berorientasi pada kesejahteraan dan kemajuan bersama.
0 Comments