Bursa Saham Asia Tergelincir Menanti Data Suku Bunga China

Bursa Saham Asia Tergelincir Menanti Data Suku Bunga China

Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Senin (18/11/2024). Hal ini seiring pasar hadapi minggu yang “tenang” untuk data ekonomi di Asia Pasifik, seperti disampaikan ING.

Mengutip CNBC, data utama pekan ini dari Asia akan mencakup suku bunga acuan pinjaman China yang akan dirilis pada Rabu, 20 November 2024. ING mengatakan tidak ada perubahan yang diharapkan dalam loan prime rate (LPR) suku bunga acuan pinjaman di China. Suku bunga satu tahun ini saat ini sebesar 3,1 persen dan lima tahun sebesar 3,6 persen.

Di sisi lain, Jepang akan merilis data perdagangan pada Selasa pekan ini, dan inflasi utama Oktober pada Jumat pekan ini. Sedangkan bank sentral Australia akan merilis risalah rapat awal bulan ini pada Selasa, 19 November 2024.

Indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok 1,16 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix terpangkas 0,65 persen. Sementara itu, indeks Kospi di Korea Selatan merosot 1,06 persen dan indeks Kosdaq tergelincir 0,62 persen.

Indeks ASX 200 di Australia turun 0,33 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 19.458, lebih kuat dari penutupam sebelumnya di posisi 19.426,34.

Pada Jumat pekan lalu, tiga indeks acuan di wall street menurun seiring investor khawatir tentang arah suku bunga dan menjual saham farmasi.

Indeks Dow Jones merosot 0,70 persen, indeks S&P 500 terpangkas 1,32 persen dan indeks Nasdaq melemah 2,24 persen.

Koreksi di sektor farmasi bebani indeks Dow Jones dan S&P 500. Saham Amgen turun 4,2 persen dan Moderna melemah 7,3 persen.Hal ini terjadi setelah Presiden Terpilih AS Donald Trump mencalonkan Robert Kennedy Jr untuk memimpin Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

 

 

Sumber : https://www.liputan6.com