Indonesia Jadi Tuan Rumah CSE Asia 2025, Pasar Terbesar di ASEAN

Indonesia Jadi Tuan Rumah CSE Asia 2025, Pasar Terbesar di ASEAN

Asia Consumer Sourcing Expo (CSE Asia) 2025: Dorong Kolaborasi Bisnis Regional dan Inovasi Produk Konsumen di Asia Tenggara

Jakarta – Asia Consumer Sourcing Expo (CSE Asia), pameran dagang B2B terkemuka di sektor produk konsumen, resmi kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Ajang yang mempertemukan ribuan pelaku industri dari berbagai negara ini menjadi salah satu pameran terbesar di Asia yang berfokus pada rantai pasok dan inovasi produk konsumen.

Memasuki edisi keenam, CSE Asia Indonesia 2025 menargetkan kehadiran lebih dari 25.000 pengunjung bisnis yang berasal dari berbagai sektor, termasuk manufaktur, distribusi, retail modern, serta e-commerce lintas negara. Penyelenggara menegaskan, tahun ini pameran menghadirkan lebih dari 200 perusahaan internasional dengan ribuan produk unggulan dari sektor elektronik, peralatan rumah tangga, gaya hidup & rekreasi, otomotif, hingga perangkat keras industri (hardware).

Pameran yang berlangsung selama tiga hari, 8–10 November 2025, ini menjadi momentum penting bagi pelaku usaha Indonesia untuk memperluas jejaring dagang sekaligus memperkenalkan produk lokal ke pasar regional.


Mendukung Pertumbuhan UMKM dan Koperasi di Era Perdagangan Global

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Koperasi dan UKM Farida Farichah menegaskan bahwa ajang seperti CSE Asia memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing pelaku usaha nasional, terutama koperasi dan UMKM yang tengah bertransformasi menuju digitalisasi dan ekspor.

“Kami mengajak para pelaku usaha, termasuk koperasi, untuk memanfaatkan pameran ini sebagai wadah bertukar pengetahuan, membangun jejaring, dan menemukan mitra strategis internasional. Pemerintah akan terus mendukung melalui pelatihan, pendampingan ekspor, serta pembiayaan agar pelaku usaha kita semakin siap bersaing di pasar global,” ujar Farida di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Ia menambahkan, partisipasi aktif UMKM di ajang internasional seperti CSE Asia dapat menjadi langkah nyata untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat perdagangan dunia, sekaligus memperkokoh perekonomian rakyat yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi.


Pusat Kolaborasi Asia: Jakarta, Kuala Lumpur, dan Ho Chi Minh City

CSE Asia diselenggarakan oleh Hong Kong Greater Exhibition Centre (HKGEC) dan SANZ EXPO, dengan dukungan dari berbagai lembaga perdagangan dan asosiasi industri di kawasan Asia Tenggara. Tahun ini, CSE Asia akan diselenggarakan secara beruntun di tiga kota besar:

  • Jakarta, Indonesia (8–10 November 2025)

  • Kuala Lumpur, Malaysia (20–22 November 2025)

  • Ho Chi Minh City, Vietnam (5–7 Desember 2025)

Rangkaian pameran ini diharapkan dapat memperkuat integrasi ekonomi kawasan, memperlancar rantai pasok regional, serta membuka akses lebih luas bagi produk-produk inovatif untuk menembus pasar Asia Pasifik.


Fokus pada Inovasi dan Tren Pasar Konsumen 2025

Selain mempertemukan pembeli dan pemasok, CSE Asia 2025 juga menghadirkan berbagai sesi seminar bisnis, forum teknologi, dan workshop inovasi produk. Tema tahun ini berfokus pada “Digital Transformation and Sustainable Consumer Solutions”, membahas tren terkini seperti:

  • adopsi teknologi AI dan IoT dalam manufaktur konsumen,

  • inovasi ramah lingkungan untuk produk rumah tangga,

  • serta peluang pertumbuhan e-commerce lintas negara (cross-border trade) di era digital.

Menurut data terbaru dari ASEAN Secretariat, nilai perdagangan intra-ASEAN mencapai lebih dari USD 700 miliar pada 2024, dan Indonesia menjadi salah satu pasar utama yang tumbuh pesat untuk produk elektronik dan lifestyle. Hal ini menjadikan CSE Asia sebagai panggung penting bagi pemasok global yang ingin memperluas pangsa pasar di Asia Tenggara.


Meningkatkan Posisi Indonesia di Rantai Pasok Global

Direktur CSE Asia, Jason Wong, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar sebagai hub perdagangan dan logistik kawasan. “Dengan populasi lebih dari 270 juta dan pertumbuhan ekonomi stabil di atas 5%, Indonesia adalah pasar strategis bagi berbagai merek global. Kami ingin menjadikan CSE Asia bukan hanya tempat pameran, tapi juga platform jangka panjang untuk kolaborasi dan investasi,” ujarnya.

Wong menambahkan, tahun ini juga terdapat area khusus “Innovation Pavilion” yang menampilkan startup teknologi, produk digital lifestyle, serta solusi berbasis AI yang mulai diterapkan dalam industri konsumen.


Mendorong Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Bisnis

Selain manfaat ekonomi langsung, penyelenggaraan CSE Asia di Jakarta turut mendukung sektor pariwisata bisnis (MICE – Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang tengah bangkit pascapandemi. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kontribusi MICE terhadap perekonomian nasional tahun 2024 mencapai lebih dari Rp 70 triliun, dan diproyeksikan meningkat tahun ini seiring maraknya event internasional di Tanah Air.

Dengan dukungan pemerintah, asosiasi bisnis, dan mitra internasional, CSE Asia 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat perdagangan dan inovasi konsumen Asia, sekaligus memperluas peluang ekspor produk lokal ke pasar global.