Strategi Baru ‘Opsi Terakhir’ untuk Menjual Bitcoin Bisa Aktif Jika Harga Turun 15% — Siapkan Cadangan Kas $1,4 Miliar
Strategy Inc. (dulu MicroStrategy), perusahaan yang dikenal sebagai “vault Bitcoin” korporat, memberi sinyal bahwa strategi pertumbuhan cepat mereka sedang memasuki fase jeda siklus.
1. Premium Saham Turun, Mesin Beli Bitcoin Melambat
Pada 1 Desember, perusahaan mengumumkan bahwa mereka kini memprioritaskan cadangan kas $1,44 miliar dan memberi panduan lebih jelas kepada investor mengenai kemungkinan penjualan aset.
Hal ini terjadi karena harga saham Strategy saat ini diperdagangkan di bawah nilai Bitcoin yang mereka miliki (sekitar 1,15x NAV).
Jika turun di bawah 1,0x NAV, perusahaan tidak bisa lagi menerbitkan saham tanpa merugikan investor (dilusi).
Inilah yang menghentikan “premium-driven leverage loop” — strategi menerbitkan saham saat premium tinggi untuk membeli lebih banyak BTC.
Dampaknya terlihat: Strategy hanya membeli 130 BTC antara 17–30 November, jauh di bawah biasanya.
2. Cadangan Kas untuk Bertahan di Masa Tekanan
Untuk menghadapi periode ketika mNAV menurun, perusahaan menyiapkan buffer likuiditas $1,44 miliar. Dana ini dikumpulkan ketika premium saham masih kuat.
Meski tidak dikunci secara legal, dana ini digunakan untuk:
- membayar bunga utang,
- membayar dividen preferred shares.
Cadangan tersebut cukup untuk 21 bulan, dengan target 24 bulan.
Ini penting karena bisnis software Strategy hanya mampu menutup biaya operasional dan bunga utang kecil, tetapi tidak sanggup menutupi dividen preferred yang besar, sekitar $750–$800 juta per tahun.
Michael Saylor menegaskan bahwa membangun “USD Reserve” adalah langkah evolusi penting agar perusahaan lebih tahan menghadapi volatilitas jangka pendek sambil fokus pada visi sebagai penerbit “Digital Credit.”
3. Kapan Strategy Bisa Menjual BTC?
Dalam update 1 Desember, perusahaan memberi batasan yang lebih jelas.
Mereka hanya akan mempertimbangkan menjual Bitcoin jika:
- saham jatuh di bawah 1x mNAV, dan
- mereka tidak bisa mengakses pasar modal (tidak bisa terbitkan saham atau utang).
CEO Phong Le menegaskan bahwa menjual BTC adalah opsi terakhir, hanya dilakukan jika perusahaan tidak punya pilihan lain untuk membayar dividen.
Saat ini, harga saham hanya 15% lagi dari level yang memicu potensi penjualan BTC—jika BTC tetap datar.
Beberapa analis memperingatkan risiko “death spiral”: jika perusahaan menjual BTC saat saham turun, tekanan tambahan bisa menghantam harga BTC dan memperburuk situasi.
4. Target Bitcoin & Proyeksi Kinerja Direvisi
Strategy juga mengubah pandangan bullish mereka:
- prediksi lama: BTC $150.000 di akhir 2025
- prediksi baru: $85.000–$110.000
Dampaknya, proyeksi keuangan 2025 menjadi sangat lebar:
- Laba bersih 2025: rugi $5,5 miliar hingga untung $6,3 miliar
- EPS: –$17 sampai +$19
Target “BTC Yield” juga direvisi menjadi 22–26%, namun target itu hanya bisa tercapai jika perusahaan bisa menggalang modal tambahan.
Masalahnya:
Dengan saham diperdagangkan di bawah nilai aset Bitcoin-nya, penggalangan modal lewat penerbitan saham menjadi sulit tanpa merugikan investor.
0 Comments