Trump Siap Ganti Jerome Powell, Hanya Akan Pilih Ketua The Fed Pro Suku Bunga Rendah

Trump Siap Ganti Jerome Powell, Hanya Akan Pilih Ketua The Fed Pro Suku Bunga Rendah

Trump Tegaskan Hanya Akan Pilih Ketua The Fed yang Pro-Penurunan Suku Bunga, Siapkan Pengganti Jerome Powell

Mantan Presiden Amerika Serikat dan kandidat capres dari Partai Republik 2024, Donald J. Trump, kembali menegaskan niatnya untuk mengganti Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, jika ia kembali menjabat di Gedung Putih. Trump menyatakan bahwa ia hanya akan memilih sosok yang mendukung kebijakan suku bunga rendah dan mendorong pelonggaran moneter untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Jerome Powell, yang ditunjuk pertama kali oleh Trump pada tahun 2018 dan masa jabatannya akan berakhir pada Mei 2026, dinilai Trump sebagai "penghalang utama" terhadap visinya tentang ekonomi yang lebih ekspansif. Dalam berbagai kesempatan, Trump menyatakan ketidakpuasannya terhadap langkah-langkah pengetatan moneter yang dilakukan The Fed selama masa kepemimpinannya dulu, terutama pada periode 2018–2019, saat The Fed menaikkan suku bunga untuk menahan laju inflasi.

“Saya sudah siapkan calon yang luar biasa. Orang ini akan memahami pentingnya pertumbuhan dan nilai dolar yang kompetitif. Saya akan mengumumkan namanya sebelum akhir tahun,” ujar Trump dalam wawancara eksklusif dengan Fox Business pada pekan terakhir Juni 2025.

Latar Belakang Ketegangan Trump-Powell

Hubungan Trump dan Powell sejak awal memang tidak harmonis. Meski Powell adalah pilihan Trump untuk memimpin bank sentral AS, ia kerap dikritik secara terbuka oleh Trump karena menaikkan suku bunga. Bahkan, pada tahun 2019, Trump sempat menyatakan bahwa The Fed di bawah Powell “tidak tahu apa yang mereka lakukan” dan menyebutnya sebagai ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

Meskipun masa jabatan Powell baru akan berakhir pada 2026, Trump sudah mulai mewacanakan pergantian lebih dini jika ia memenangkan pemilu presiden pada November 2024. Meski undang-undang menjamin independensi The Fed, penggantian ketua tetap bisa dilakukan dengan tidak memperpanjang masa jabatannya, atau jika Ketua Fed mengundurkan diri lebih awal.

Calon Potensial Pengganti Powell

Beberapa nama yang disebut-sebut masuk radar Trump termasuk ekonom libertarian, kritikus The Fed, serta mantan pejabat pemerintahan Trump yang lebih condong pada kebijakan moneter longgar. Salah satu nama yang mencuat adalah Judy Shelton, mantan penasihat ekonomi Trump yang pernah diusulkan untuk masuk Dewan Gubernur The Fed namun ditolak Senat karena pandangan kontroversialnya yang pro-standar emas dan sangat mendukung suku bunga rendah.

Ada pula spekulasi bahwa Trump bisa menunjuk seseorang dari kalangan pengusaha atau mantan bankir investasi yang memiliki pandangan pragmatis terhadap kebijakan suku bunga rendah demi menstimulasi investasi.

Reaksi Pasar dan Analis

Pernyataan Trump ini langsung mendapat respons dari pelaku pasar. Dolar AS sedikit melemah terhadap sejumlah mata uang utama karena investor menilai bahwa kebijakan suku bunga rendah di masa depan bisa berarti tekanan terhadap nilai tukar dolar.

Di sisi lain, pasar saham menyambut hangat pernyataan Trump. Indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan harian setelah pernyataan itu, seiring optimisme bahwa pemerintahan Trump kedua akan lebih bersahabat terhadap pasar dan dunia usaha melalui kebijakan moneter yang longgar.

Namun sejumlah ekonom memperingatkan risiko inflasi jika suku bunga ditekan terlalu rendah dalam kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya stabil. “Memilih ketua The Fed berdasarkan loyalitas politik, bukan kapabilitas teknokratis, bisa berdampak jangka panjang terhadap kredibilitas bank sentral AS,” ujar Joseph Gagnon, ekonom senior di Peterson Institute for International Economics.