Menkes: Kalau 6 Tahun Lagi Gaji Rata-Rata Pekerja Belum Rp 15 Juta, Indonesia Gagal Jadi Negara Maju

Menkes: Kalau 6 Tahun Lagi Gaji Rata-Rata Pekerja Belum Rp 15 Juta, Indonesia Gagal Jadi Negara Maju

Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali menekankan, Indonesia baru bisa dikatakan sebagai negara maju jika gaji rata-ratanya berada di level USD 13.000 per tahun, atau Rp 15 juta per bulan.

Namun faktanya, ia mengungkapkan, gaji rata-rata para pekerja di Indonesia saat ini masih jauh untuk bisa dikategorikan sebagai masyarakat negara maju.

"Saya orang ekonomi, negara maju definisinya jelas. Pendapatan per kapita USD 13.000 per tahun. Jadi selama belum bisa tembus itu, belum bisa masuk negara maju," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara peresmian bersama Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (7/3/2024).

"Sekarang Indonesia USD 4.800, harus jadi tiga kali lipat USD 13.000. Kalau dollar susah itung-itungnya orang Indonesia, dirupiahin boleh. Pendapatan rata-rata per bulan harus Rp 15 juta, sekarang Indonesia Rp 5 juta," ungkapnya.

Menurut dia, Indonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp 15 juta per bulan. Sebab pada tahun itu Indonesia akan menikmati puncak bonus demografi.

"Sejarah membuktikan waktunya 5 tahun sampai 2035. Jadi kalau bangsa Indonesia dalam 6-11 tahun lagi gagal menembus USD 13.000, seumur hidup bangsa negeri ini, anak kita, cucu kita tidak akan pernah merasakan hidup sebagai rakyat negara maju," sebutnya.

"Jadi kita musti memastikan, 6-11 tahun ke depan harus kerja sangat kerasa untuk naikin GDP per capita dari USD 4.800 ke USD 13.000," kata Menkes.

Brazil

Sebagai contoh, ia menyebut Brazil yang pintu untuk menjadi negara maju sudah tertutup. Meskipun pendapatan per kapita Negeri Samba tembus USD 8.200 per tahun, namun populasinya kini telah menua.

"Saya datang ke sana kemarin, datang ke puskesmas, yang datang di Brazil orang-orang tua. Brazil itu menurut saya sangat sulit jadi negara maju, karena populasinya sudah tua, aging. Enggak punya bahan bakar untuk menembus USD 13.000," tutur Menkes Budi Gunadi Sadikin.

 

 

Source : https://www.liputan6.com/