FinCEN Menyoroti Kios Kripto karena Kerugian Akibat Penipuan Meledak di Pasar AS"

FinCEN Menyoroti Kios Kripto karena Kerugian Akibat Penipuan Meledak di Pasar AS

FinCEN Peringatkan: ATM Crypto Semakin Sering Dipakai untuk Kejahatan

Lembaga Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) dari Departemen Keuangan AS mengeluarkan peringatan pada 4 Agustus bahwa ATM crypto (juga disebut convertible virtual currency kiosks) semakin sering digunakan untuk penipuan, pencucian uang, dan berbagai modus scam.

Mesin ini memungkinkan orang menukar uang tunai menjadi aset kripto. Menurut FinCEN, para pelaku kejahatan — termasuk sindikat kriminal internasional — memanfaatkannya untuk memindahkan dana ilegal dengan cepat dan sering kali tanpa identitas jelas.

FinCEN meminta bank dan lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan pengawasan transaksi mencurigakan dan mengirimkan Laporan Aktivitas Mencurigakan (Suspicious Activity Reports/SARs) jika diperlukan.

Direktur FinCEN, Andrea Gacki, mengatakan:

“Kriminal terus mencari cara baru untuk mencuri uang, termasuk melalui ATM crypto. Kami berkomitmen melindungi ekosistem aset digital bagi bisnis dan konsumen yang jujur.”

Masalahnya Semakin Besar

  • FBI melaporkan bahwa pada 2024, kasus penipuan yang melibatkan ATM crypto hampir dua kali lipat menjadi 10.956 kasus, dengan total kerugian mencapai $246,7 juta.
  • Korban lansia (usia 60+) menjadi yang paling dirugikan, menanggung lebih dari dua pertiga total kerugian.

Penyebabnya
FinCEN menemukan banyak operator ATM crypto yang:

  • Tidak terdaftar sebagai penyedia layanan keuangan (money service business).
  • Tidak menerapkan aturan anti pencucian uang (AML).
  • Mengizinkan transaksi tanpa pemeriksaan identitas (Know Your Customer/KYC).

Kartel narkoba, seperti Cartel Jalisco Nueva Generación, bahkan memanfaatkan mesin ini untuk mencuci uang hasil penjualan narkotika, terutama di wilayah berisiko tinggi seperti Illinois.

Pandangan Lain
Sebagian pelaku industri percaya bahwa jika ada penerapan aturan yang kuat, ATM crypto tetap bisa menjadi sarana untuk memperluas akses layanan keuangan dan mendorong adopsi kripto, sambil meminimalkan risiko penyalahgunaan.