Gapai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp 13.446 Triliun dalam 5 Tahun
Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8% pada 2028, Butuh Investasi USD 800 Miliar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ambisius sebesar 8% pada tahun 2028, diperlukan investasi besar sekitar USD 800 miliar atau setara dengan Rp 13.446 triliun (dengan kurs Rp 16.808). Target tersebut menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong pembangunan berkelanjutan di tanah air.
Peran Investasi dalam Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi
Airlangga menyampaikan, pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk menarik investasi asing langsung yang akan berkontribusi pada sektor-sektor penting seperti manufaktur, infrastruktur, serta energi. Dalam pidatonya di Indonesia-Rusia Business Forum yang diselenggarakan di Jakarta pada Senin, 14 April 2025, Airlangga menegaskan bahwa investasi yang diperlukan selama lima tahun ke depan akan sangat krusial untuk memastikan bahwa target pertumbuhan tersebut tercapai.
"Mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2028 adalah ambisi besar, dan untuk itu, kita menargetkan investasi sekitar USD 800 miliar dalam lima tahun ke depan. Ini akan sangat menentukan arah perkembangan ekonomi Indonesia," ujar Airlangga.
Strategi Penguatan Industri dan Hilirisasi Sumber Daya Alam
Salah satu strategi utama yang akan dijalankan pemerintah adalah memperkuat sektor manufaktur dan memperdalam rantai pasok industri, yang dikenal dengan istilah hilirisasi industri. Menurut Airlangga, hilirisasi industri merupakan langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah dari produk sumber daya alam Indonesia sebelum diekspor, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih besar.
"Fokus hilirisasi industri antara lain pada mineral-mineral penting seperti nikel, tembaga, bauksit, serta produk pertanian seperti kelapa sawit, agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi sebelum diekspor ke pasar internasional. Dengan demikian, kita tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga produk olahan dengan kualitas tinggi," kata Airlangga.
Pemerintah juga berencana untuk mempercepat pengembangan industri hilir melalui berbagai kebijakan yang mendukung infrastruktur dan teknologi, yang dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global.
Potensi Kerja Sama dengan Rusia di Sektor Energi dan Teknologi
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia juga membuka peluang kerja sama dengan Rusia, terutama dalam bidang energi dan teknologi. Beberapa perusahaan besar Rusia seperti Gazprom, Novatek, dan Rosatom telah diajak berdiskusi untuk membahas potensi kerja sama yang bisa dilakukan dalam beberapa sektor, termasuk energi terbarukan, reaktor modular kecil, teknologi hidrogen, baterai, dan teknologi penangkapan karbon.
"Kerja sama dengan Rusia dalam hal teknologi, bahan baku, serta pasar sangat strategis, terutama dalam sektor mineral dan energi. Kita perlu memanfaatkan potensi tersebut untuk memperkuat ketahanan energi dan mendukung transisi energi bersih di Indonesia," ujar Airlangga.
Salah satu teknologi yang mendapat perhatian adalah penggunaan reaktor modular kecil yang dapat membantu memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat di Indonesia, serta teknologi hidrogen dan baterai untuk mendukung penggunaan energi terbarukan. Pemerintah Indonesia juga tengah merancang kebijakan yang dapat mempercepat pengembangan sektor energi bersih melalui kolaborasi internasional.
Peluang Kerja Sama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Dalam rangka menarik investasi lebih banyak, pemerintah juga tengah memperluas pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK menjadi kawasan yang strategis bagi pengembangan industri berat dan manufaktur, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Airlangga mengungkapkan bahwa dalam pengembangan KEK, Indonesia memerlukan keahlian khusus di bidang industri berat, alat berat, serta teknologi tinggi untuk sektor pertambangan dan pengolahan logam.
"Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus memerlukan keahlian dalam industri berat, alat berat, serta teknik lanjutan untuk pengolahan baja dan aluminium. Kami juga terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak internasional untuk memastikan pengembangan KEK dapat berjalan sesuai dengan harapan," lanjutnya.
Fokus pada Sektor Pertanian dan Smart Agriculture
Selain sektor manufaktur dan energi, sektor pertanian juga menjadi fokus utama pemerintah dalam menarik investasi. Dalam konteks ini, pemerintah menawarkan peluang besar untuk kerja sama internasional di bidang pertanian cerdas atau smart agriculture. Dengan teknologi modern dan efisiensi yang tinggi, sektor pertanian Indonesia dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan.
Pemerintah Indonesia juga terbuka untuk kerja sama dalam pengelolaan food estate skala besar, yang mencakup pengembangan lahan pertanian dan penggunaan mesin pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen. Inovasi di bidang pertanian ini akan sangat mendukung kebutuhan pangan domestik dan juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting di pasar pangan global.
"Kami terbuka untuk kerja sama di bidang smart agriculture, pengelolaan food estate skala besar, serta penggunaan mesin pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Ini akan menjadi kunci untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia," ujar Airlangga.
Kesimpulan dan Harapan Pemerintah
Dengan berbagai langkah strategis yang telah disusun, pemerintah Indonesia optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2028. Airlangga mengharapkan bahwa kerja sama internasional, khususnya dengan negara-negara seperti Rusia, akan mempercepat pencapaian target tersebut.
Selain itu, komitmen untuk mengembangkan sektor manufaktur, energi, serta pertanian dengan teknologi canggih akan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan. Dengan dukungan investasi yang signifikan dan kerja sama internasional yang lebih erat, Indonesia akan semakin siap menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar dunia.
0 Comments