Harga Emas Hari Ini Merosot Hampir 1%, Ketegangan AS dengan China Mencair

Harga Emas Dunia Anjlok Hampir 1%, Ketegangan Perang Dagang AS-China Mereda
Harga emas dunia, yang selama ini dikenal sebagai aset safe haven atau pelindung nilai saat gejolak ekonomi dan geopolitik terjadi, mengalami penurunan tajam hampir 1% pada perdagangan Kamis (5/6/2025). Pelemahan ini terjadi setelah muncul kabar positif dari hubungan dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia: Amerika Serikat dan China.
Dalam perkembangan terbaru, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tingkat tinggi guna meredakan ketegangan dalam perang dagang yang telah berlangsung selama beberapa tahun. Kesepakatan ini dianggap sebagai sinyal bahwa kedua negara tengah berupaya mencari solusi diplomatik, setelah sebelumnya hubungan keduanya kembali memanas karena isu perdagangan dan Taiwan.
Harga Emas dan Perak Tertekan
Mengutip data dari CNBC, Jumat (6/6/2025), harga emas spot tercatat turun 0,9% menjadi USD 3.347,79 per ons. Sebelumnya, logam mulia ini sempat diperdagangkan menguat 0,6% sebelum akhirnya berbalik arah. Sementara itu, harga emas berjangka AS mengalami penurunan sebesar 0,8% dan berada di level USD 3.371,60 per ons.
Di sisi lain, pergerakan harga perak justru mencetak rekor baru. Harga perak dunia menembus level psikologis USD 35 per ons, yang merupakan titik tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Lonjakan harga ini sebagian besar dipicu oleh peningkatan permintaan industri dan minat investor terhadap logam mulia alternatif di tengah ketidakpastian suku bunga global.
Reaksi Pasar dan Analisis
Pernyataan Trump melalui media sosial turut memengaruhi sentimen pasar. Ia menyebutkan bahwa komunikasi dengan Xi Jinping berlangsung "sangat positif" dan membuka jalan untuk kesepakatan yang lebih luas. Hal ini diamini oleh pihak China. Dalam ringkasan resmi dari pemerintah Tiongkok, Xi Jinping mendorong dialog yang lebih konstruktif dan memperingatkan Trump untuk tidak memperkeruh situasi dengan langkah-langkah provokatif terkait Taiwan.
"Trump memberikan pandangan positif terhadap panggilan telepon dengan Presiden Xi, sehingga mengurangi risiko lebih dalam antara China dan AS, yang pada akhirnya menjadi salah satu faktor yang mendorong keluarnya dana dari logam mulia," kata analis komoditas dari TD Securities, Daniel Ghali.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Emas
Selain dari perkembangan geopolitik, faktor lain yang turut menekan harga emas adalah ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Data ekonomi AS terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja yang tetap kuat dan inflasi yang masih tinggi, yang mendorong ekspektasi pasar bahwa kebijakan moneter ketat akan dipertahankan lebih lama.
Indeks dolar AS juga menguat dalam beberapa hari terakhir, yang memberikan tekanan tambahan pada harga emas karena membuat logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Prospek ke Depan
Meski harga emas saat ini terkoreksi, sebagian analis tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang logam mulia ini. Ketidakpastian global, potensi konflik geopolitik baru, serta ketidakpastian arah kebijakan moneter global tetap menjadi faktor pendukung utama bagi emas sebagai aset safe haven.
“Dalam jangka menengah hingga panjang, investor masih akan mencari perlindungan terhadap risiko sistemik, dan emas tetap menjadi salah satu pilihan utama,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
1 Comments
* * * Get Free Bitcoin Now: https://www.
06 Jun 2025, 16:23