Harga Tembaga di Indonesia Naik Karena Permintaan Dunia Meningkat

Kenaikan Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Indonesia pada September 2025: Dampak Permintaan Global dan Dinamika Pasokan
Pada periode kedua September 2025, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 1899 Tahun 2025 menetapkan Harga Patokan Ekspor (HPE) rata-rata untuk komoditas konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) sebesar USD 4.745,52 per Wet Metric Ton (WMT).
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 2,29% dibandingkan dengan periode pertama September 2025 yang tercatat sebesar USD 4.639,10 per WMT.
Faktor Pendorong Kenaikan HPE
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Tommy Andana, menjelaskan bahwa kenaikan HPE konsentrat tembaga sejalan dengan meningkatnya harga mineral tembaga sebesar 1,13%.
Peningkatan harga ini didorong oleh tingginya permintaan global, terutama dari industri energi terbarukan seperti panel surya, kendaraan listrik, dan manufaktur perangkat elektronik. Selain itu, terbatasnya pasokan akibat gangguan produksi di sejumlah tambang besar dunia serta fluktuasi nilai tukar turut memperkuat harga komoditas logam.
Tren Harga Tembaga Global
Harga tembaga global menunjukkan tren yang signifikan. Pada penutupan perdagangan awal September 2025, harga kontrak berjangka tembaga tercatat naik hingga 1% ke level USD 10.000 per ton, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek permintaan industri.
Dampak terhadap Industri dan Kebijakan Ekspor
Kenaikan HPE konsentrat tembaga ini memiliki dampak signifikan terhadap industri pertambangan dan ekspor Indonesia. Sebagai salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia, Indonesia diuntungkan dari kenaikan harga ini melalui peningkatan pendapatan ekspor dan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Namun, hal ini juga menuntut kebijakan yang adaptif dan strategis dalam pengelolaan sumber daya alam dan perjanjian perdagangan internasional.
Prospek Ke Depan
Melihat tren permintaan global yang terus meningkat, terutama dari sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik, prospek harga tembaga ke depan menunjukkan potensi pertumbuhan.
Namun, tantangan seperti fluktuasi nilai tukar, gangguan pasokan, dan kebijakan perdagangan internasional tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan kebijakan ekspor dan strategi industri pertambangan Indonesia.
0 Comments