IHSG Berpeluang Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 26 Maret 2025

IHSG Berpeluang Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 26 Maret 2025

Proyeksi Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Perkembangan Pasar Saham Indonesia pada Rabu, 26 Maret 2025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melemah pada perdagangan Rabu, 26 Maret 2025, dengan adanya risiko koreksi yang dapat membawa IHSG kembali menguji level 5.975. Setelah sebelumnya menguat 1,21 persen pada perdagangan Selasa, 25 Maret 2025, mencapai posisi 6.235, pasar saham Indonesia kembali memasuki fase yang rawan mengalami pembalikan arah.

Kondisi Terkini IHSG: Tren Positif yang Rentan Terkoreksi

Pada perdagangan Selasa, IHSG menunjukkan penguatan yang cukup signifikan, bergerak naik sebesar 1,21 persen ke level 6.235. Kenaikan ini disertai dengan meningkatnya volume pembelian saham yang mencerminkan adanya optimisme di kalangan investor. Namun, meskipun IHSG mengalami penguatan, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperingatkan bahwa IHSG saat ini berada dalam tahap gelombang (v) dalam pola pergerakan pasar, yang menandakan potensi koreksi masih cukup besar.

Potensi Koreksi IHSG dan Pergerakan Ke Depan

Menurut Herditya, IHSG berisiko untuk kembali terkoreksi, dan pengujian level support 5.975, bahkan mungkin 5.879, sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat. Koreksi ini seiring dengan adanya indikasi bahwa pasar sedang memasuki fase konsolidasi setelah sebelumnya mengalami penguatan. "Kami memperkirakan posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (v), sehingga IHSG masih rawan berbalik terkoreksi, paling tidak menguji kembali 5.975, atau bahkan worst case-nya 5.879," kata Herditya.

Lebih lanjut, Herditya menjelaskan bahwa IHSG saat ini memiliki level support yang terletak pada posisi 5.938 dan 5.825, sementara untuk level resistance berada pada 6.445 dan 6.557. Oleh karena itu, perdagangan IHSG pada hari Rabu, 26 Maret 2025, diperkirakan akan bergerak dalam rentang 5.825 hingga 6.445, tergantung pada sentimen pasar yang berkembang.

Faktor-Faktor Penggerak IHSG: Pengaruh Ekonomi Global dan Domestik

Selain pergerakan teknikal yang menjadi faktor utama, perkembangan ekonomi global dan domestik juga memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG. Dari sisi domestik, data ekonomi Indonesia yang terus menunjukkan pemulihan pasca-pandemi memberikan sentimen positif bagi investor. Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global, terutama terkait dengan kebijakan moneter dari bank-bank sentral dunia dan ketegangan geopolitik, berpotensi memberi tekanan pada pasar saham domestik.

Misalnya, kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia yang cenderung hawkish dan kebijakan moneter yang lebih ketat di negara-negara maju berpotensi meningkatkan ketidakpastian pasar. Selain itu, perkembangan harga komoditas yang terus berfluktuasi, seperti harga minyak dan logam, juga akan mempengaruhi sektor-sektor yang bergantung pada harga komoditas, seperti energi dan tambang.

Analisa dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Hari Ini

Dalam riset terbarunya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Rabu, 26 Maret 2025, dengan level support dan resistance yang berada di rentang 5.950 hingga 6.380. Meski terdapat potensi penguatan terbatas, para investor diminta untuk tetap berhati-hati terhadap risiko koreksi jangka pendek.

Sehubungan dengan rekomendasi saham, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memberikan beberapa pilihan saham yang dapat dipertimbangkan oleh investor untuk perdagangan hari ini. Saham-saham tersebut antara lain adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang menunjukkan performa solid dalam sektor perbankan digital, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang bergerak di sektor distribusi dan logistik, serta PT Panin Financial Tbk (PNLF), yang berpotensi mendapatkan perhatian investor di tengah ketidakpastian pasar.

Sementara itu, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi memberikan peluang investasi menarik dalam jangka pendek. Di antaranya adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang bergerak di sektor pertambangan, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang terlibat dalam sektor batu bara, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang menawarkan potensi dalam sektor properti, dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang sedang fokus pada pengembangan teknologi digital.

Sentimen Pasar dan Prospek Ke Depan

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh para investor adalah sentimen pasar yang saat ini cenderung dipengaruhi oleh faktor global, seperti ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi di negara-negara besar. Oleh karena itu, IHSG dapat dipengaruhi oleh perubahan sentimen dari pasar global yang bergerak dinamis. Kondisi ini mengharuskan para investor untuk tetap mengikuti perkembangan ekonomi domestik serta keputusan-keputusan dari bank sentral dan otoritas moneter lainnya yang dapat mempengaruhi aliran investasi di Indonesia.

Selain itu, investor juga harus memperhatikan potensi aksi korporasi dan laporan keuangan yang akan dirilis oleh sejumlah emiten dalam beberapa waktu mendatang. Aksi-aksi ini berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan harga saham, baik itu melalui rilis kinerja yang positif ataupun kabar ketidakpastian yang dapat menekan harga saham.

Kesimpulan

IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi pada perdagangan Rabu, 26 Maret 2025, dengan target pengujian kembali level 5.975 hingga 5.879. Para investor harus tetap waspada terhadap perkembangan pasar yang dipengaruhi oleh faktor teknikal dan sentimen ekonomi global. Dengan memilih saham yang tepat, investor dapat memanfaatkan potensi penguatan jangka pendek meskipun ada risiko koreksi.

Berdasarkan analisa yang ada, saham-saham yang masuk dalam radar investasi termasuk sektor perbankan digital, logistik, properti, dan tambang. Investor disarankan untuk memperhatikan level support dan resistance yang telah diidentifikasi oleh analis untuk menentukan strategi investasi yang lebih matang.