Industri Fintech Masih Kuat, Easycash Raih Laba Rp13,9 Miliar di 2024

Industri Pinjaman Daring Indonesia Tunjukkan Ketahanan dan Pertumbuhan Signifikan di Tengah Regulasi Ketat, Easycash Bukukan Laba dan Kinerja Positif di 2024
Di tengah transisi regulasi yang semakin ketat dan seleksi pasar yang makin kompetitif, industri pinjaman daring (pindar) di Indonesia berhasil menunjukkan ketahanan luar biasa. Menurut data terbaru, total outstanding loan pada akhir 2024 mencapai Rp77,02 triliun, mencatat kenaikan sebesar 29,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menandakan bahwa meski tantangan regulasi semakin kompleks, permintaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital tetap tinggi dan terus berkembang.
Salah satu pelaku industri yang berhasil mengukuhkan posisi adalah PT Indonesia Fintopia Technology, yang mengoperasikan platform pinjaman daring berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu Easycash. Sepanjang tahun 2024, Easycash mencatat kinerja positif yang konsisten, memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi secara strategis dengan perubahan regulasi dan memperkuat komitmen dalam hal kepatuhan dan tata kelola yang baik.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo, menyampaikan bahwa tahun 2024 menjadi titik balik penting bagi industri pindar untuk tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memperkokoh ketahanan industri melalui kepatuhan yang ketat serta peningkatan kualitas tata kelola perusahaan.
“Easycash sangat menyambut baik arahan regulasi yang mendorong industri pinjaman daring menjadi lebih sehat dan transparan. Di tengah berbagai penyesuaian ini, kami bangga berhasil mempertahankan kinerja optimal dan terus menghadirkan layanan keuangan digital yang aman, cepat, serta dapat diandalkan oleh masyarakat luas,” ujar Nucky dalam keterangannya pada Selasa (10/6/2025).
Selain fokus pada kepatuhan, Easycash juga berhasil membukukan pertumbuhan laba yang signifikan pada 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perusahaan melaporkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp13,97 miliar, meningkat 22% dibandingkan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp11,39 miliar. Kenaikan laba ini didukung oleh strategi pemasaran yang semakin efektif, termasuk kampanye digital yang lebih terukur dan konten pemasaran berbasis edukasi yang berhasil menjaga visibilitas merek Easycash di pasar yang semakin kompetitif.
Seiring dengan tren digitalisasi keuangan yang terus melaju, OJK juga memperketat regulasi dengan fokus pada perlindungan konsumen dan penguatan aspek keamanan data. Langkah ini diharapkan mampu menekan praktik pinjaman ilegal yang masih marak dan memberikan rasa aman lebih bagi masyarakat pengguna layanan pinjaman daring.
Selain itu, Easycash juga telah mengimplementasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dalam proses analisis risiko kredit. Inovasi ini memungkinkan perusahaan melakukan evaluasi kelayakan peminjam secara lebih akurat dan cepat, sekaligus meminimalkan risiko gagal bayar yang berpotensi mengganggu kestabilan bisnis.
Di sisi lain, pertumbuhan pesat industri pindar ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha, terutama dalam hal menjaga kualitas portofolio kredit dan pelayanan pelanggan. Sejumlah pelaku industri lain mulai berfokus pada pengembangan layanan berbasis inklusi keuangan untuk menjangkau segmen masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh layanan perbankan konvensional.
Ke depan, industri pinjaman daring Indonesia diprediksi akan terus tumbuh dengan dukungan regulasi yang semakin matang dan teknologi yang semakin canggih. Peluang ini membuka ruang bagi perusahaan seperti Easycash untuk terus berinovasi dan memperluas layanan, sekaligus memperkuat sinergi dengan institusi keuangan lainnya guna menciptakan ekosistem keuangan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan fondasi yang semakin kuat, Easycash optimis dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu platform pinjaman daring terpercaya dan berkontribusi nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
0 Comments