Mantan Agen DEA Diduga Berkhianat, Mencuci Uang Kartel Narkoba Lewat Aset Kripto

Mantan Agen DEA Diduga Berkhianat, Mencuci Uang Kartel Narkoba Lewat Aset Kripto

Mantan Agen Senior DEA Didakwa Bantu Kartel Meksiko Cuci Uang Lewat Kripto

Seorang mantan pejabat tinggi Badan Penegakan Narkoba AS (DEA), Paul Campo, resmi didakwa karena diduga membantu mencuci jutaan dolar uang hasil narkoba untuk Kartel Jalisco Generasi Baru (CJNG), salah satu kartel paling berbahaya di Meksiko.

Campo bekerja di DEA selama 25 tahun dan pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Operasi Keuangan. Jaksa menyebut ia mencuci sekitar $750.000 uang kartel dengan mengonversinya menjadi aset kripto, sebuah metode yang sering dipakai jaringan kriminal untuk memindahkan dana secara anonim. Ia bahkan setuju untuk mencuci tambahan $12 juta melalui skema serupa. Campo juga disebut mengatur pembayaran untuk 220 kg kokain bernilai sekitar $5 juta sambil memanfaatkan reputasinya sebagai mantan penegak hukum.

Pada akhir 2024, Campo dan terdakwa lainnya, Robert Sensi, bertemu dengan seorang informan yang menyamar sebagai anggota CJNG. Menurut dakwaan, keduanya:

  • Menawarkan skema pencucian uang berbasis investasi properti,
  • Memberi saran terkait produksi fentanyl,
  • Bahkan membahas potensi pengadaan senjata dan drone militer untuk kartel.

Jaksa AS Jay Clayton menyebut tindakan ini sebagai bentuk pengkhianatan berat, apalagi melihat posisi dan pengalaman Campo di lembaga penegak hukum. Administrator DEA Terrance C. Cole menegaskan bahwa siapa pun yang menyalahgunakan kepercayaan publik, termasuk mantan agen, tetap akan diproses secara hukum.

Karier Campo dan Tuduhan yang Dihadapi

Selama kariernya, Campo pernah bertugas di New York, Roma, dan Milan, serta terlibat dalam hubungan resmi DEA dengan Kongres AS, Departemen Keuangan, Interpol, dan FATF—organisasi yang juga mengatur standar global anti-pencucian uang, termasuk transaksi aset digital.

Namun kini, keahlian yang sebelumnya ia gunakan untuk memerangi kejahatan keuangan diduga justru dipakai untuk membantu salah satu kartel paling ganas di dunia. Ia kini menghadapi beberapa tuduhan serius, seperti:

  • Konspirasi terorisme narkotika
  • Konspirasi distribusi narkoba
  • Memberikan dukungan material kepada organisasi teroris
  • Konspirasi pencucian uang, termasuk melalui aset kripto

Kasus ini kembali menunjukkan bagaimana aset digital dapat disalahgunakan jika tidak diawasi dengan baik, terutama oleh pelaku yang paham sistem keuangan tradisional dan blockchain.