Prediksi Harga Emas Awal April 2025, Bakal Makin Mahal?

Prediksi Harga Emas Awal April 2025, Bakal Makin Mahal?

Harga Emas Melonjak di Pekan Keempat Maret 2025, Tembus USD 3.100 per Ons

Harga emas terus mengalami kenaikan signifikan sepanjang pekan keempat Maret 2025, menembus level psikologis USD 3.000 per ons dan bahkan hampir mencapai USD 3.100. Lonjakan ini didorong oleh ketidakpastian ekonomi global, kebijakan tarif impor yang lebih ketat, serta inflasi yang terus meningkat.

Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

Melansir Kitco News, Senin (31/3/2025), sejumlah faktor utama berkontribusi terhadap lonjakan harga emas:

  • Ketidakpastian ekonomi global akibat konflik geopolitik yang belum terselesaikan, terutama ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

  • Peningkatan tarif impor pada beberapa produk komoditas utama, yang menyebabkan kekhawatiran pasar dan mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.

  • Inflasi yang terus meningkat, dengan data terbaru menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) di AS naik 4,2% dibanding tahun sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan pasar.

  • Minat bank sentral, terutama dari Tiongkok dan India, yang terus meningkatkan cadangan emas mereka sebagai langkah diversifikasi.

Pada awal pekan, harga emas dunia di pasar spot diperdagangkan di angka USD 3.024 per ons dan sempat bergerak dalam kisaran sempit. Namun, pada sesi perdagangan Amerika Utara hari Senin, harga emas turun mendekati USD 3.000 per ons akibat aksi ambil untung. Meski demikian, permintaan tetap tinggi, dan harga kembali menguat hingga pertengahan minggu.

Lonjakan Harga di Tengah Pekan

Pergerakan signifikan pertama terjadi pada Rabu malam, ketika pedagang Asia mendorong harga emas menembus USD 3.037 per ons. Setelah mengalami sedikit koreksi ke USD 3.027, emas kembali melonjak dengan dukungan dari pasar Eropa hingga mencapai USD 3.055 per ons pada Kamis pagi.

Pada Jumat, harga emas sempat menyentuh level tertinggi USD 3.097 sebelum akhirnya stabil di sekitar USD 3.080 menjelang penutupan pasar. Analis memperkirakan bahwa jika tren ini berlanjut, emas berpotensi menembus USD 3.150 dalam beberapa pekan ke depan.

Proyeksi Pelaku Pasar

Menurut survei mingguan Kitco News, banyak analis pasar masih sangat optimis terhadap prospek harga emas dalam waktu dekat.

Colin Cieszynski, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, menyebut bahwa emas masih dalam tren naik yang kuat, terutama karena ketidakpastian global yang terus berlanjut.

"Saya optimis terhadap emas untuk minggu depan. Harga telah berhasil menembus level resistensi dan secara teknikal masih menunjukkan kekuatan," ujar Cieszynski. Namun, ia juga mengingatkan bahwa volatilitas masih bisa terjadi, terutama menjelang 2 April, ketika Presiden Trump diperkirakan akan mengambil keputusan terkait kebijakan tarifnya.

Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menilai bahwa faktor fundamental yang mendorong pembelian emas masih kuat.

"Harga emas melewati batas USD 3.000 dengan mudah. Ada banyak permintaan potensial dari bank sentral, konsumen di Tiongkok, dan investor di Amerika Utara yang belum sepenuhnya masuk ke pasar," ujarnya.

Di sisi lain, beberapa analis memperingatkan bahwa kenaikan harga emas yang terlalu cepat juga bisa memicu aksi ambil untung dalam jangka pendek. Selain itu, potensi penguatan dolar AS dalam beberapa minggu ke depan juga bisa memberikan tekanan terhadap harga emas.

Kesimpulan

Dengan ketidakpastian global yang masih tinggi, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari volatilitas pasar. Jika tren saat ini berlanjut, tidak menutup kemungkinan bahwa harga emas bisa mencapai level baru dalam beberapa bulan mendatang. Namun, investor tetap disarankan untuk memantau perkembangan kebijakan ekonomi global yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas di masa mendatang.