Saham AUTO Anteng Usai Umumkan Dividen Rp 915,75 Miliar

Saham AUTO Anteng Usai Umumkan Dividen Rp 915,75 Miliar

Astra Otoparts Bagikan Dividen Rp 915,75 Miliar untuk Tahun Buku 2024, Saham Masih Bergerak Terbatas

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), anak usaha Grup Astra di bidang komponen otomotif, mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 915,75 miliar untuk tahun buku 2024 atau setara Rp 190 per saham. Keputusan tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa, 29 April 2025.

Pembagian dividen ini merepresentasikan sekitar 45 persen dari total laba bersih yang berhasil diraih perseroan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis sebelumnya, Astra Otoparts mencatatkan laba bersih sekitar Rp 2,03 triliun, naik signifikan dari Rp 1,62 triliun pada tahun 2023, atau tumbuh lebih dari 25 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Kenaikan ini didorong oleh pemulihan industri otomotif nasional, ekspansi pasar ekspor, serta efisiensi biaya produksi dan distribusi.

Sebelumnya, pada 24 Oktober 2024, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 274,72 miliar atau Rp 57 per saham. Dengan demikian, sisa dividen final yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 641,02 miliar atau Rp 133 per saham. Dividen final ini akan dibayarkan pada 28 Mei 2025 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 14 Mei 2025.

Dalam keterbukaan informasi hasil RUPS yang dirilis pada Rabu, 30 April 2025, manajemen Astra Otoparts juga menyampaikan bahwa sisa laba bersih tahun 2024 yang tidak dibagikan sebagai dividen akan dicatatkan sebagai laba ditahan, guna mendukung ekspansi bisnis dan investasi ke depan.

Rencana Ekspansi dan Inovasi Teknologi

Sejalan dengan kinerja keuangan yang solid, Astra Otoparts juga mengungkap rencana pengembangan teknologi otomotif berbasis elektrifikasi dan digitalisasi rantai pasok. Perseroan menargetkan peningkatan kontribusi dari komponen kendaraan listrik (EV) yang saat ini masih dalam tahap awal produksi.

Direktur Utama Astra Otoparts, Hamdhani Dzulkarnaen Salim, mengatakan bahwa perusahaan sedang memperluas kemitraan strategis dengan mitra luar negeri, termasuk perusahaan teknologi dari Jepang dan Korea Selatan, untuk mendukung pengembangan baterai dan komponen powertrain listrik lokal.

“Sebagian dari laba ditahan akan digunakan untuk investasi pada pabrik-pabrik baru, peningkatan kapasitas produksi komponen kendaraan listrik, dan digitalisasi sistem logistik kami,” ujar Hamdhani dalam sesi tanya jawab dengan media usai RUPS.

Kinerja Saham AUTO dan Prospek Pasar

Pasca pengumuman dividen, pergerakan saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) terpantau relatif stabil. Pada penutupan perdagangan Selasa, 30 April 2025, saham AUTO melemah tipis 0,45 persen ke level Rp 2.190 per saham.

Secara mingguan, saham AUTO mencatatkan kenaikan sebesar 6,80 persen, menandakan adanya sentimen positif investor terhadap pembagian dividen dan prospek pertumbuhan ke depan. Namun secara year-to-date (YTD), saham AUTO masih terkoreksi sekitar 4,35 persen, mencerminkan kehati-hatian pasar dalam merespons volatilitas industri otomotif nasional yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dan harga bahan baku global.

Analis pasar dari Samuel Sekuritas, Adrianus Bayu, menyatakan bahwa saham AUTO masih memiliki ruang pertumbuhan seiring dengan arah strategis perusahaan menuju elektrifikasi dan penguatan basis produksi ekspor. “Dengan price to earnings ratio (PER) yang masih kompetitif di kisaran 10-12 kali, saham AUTO dinilai menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang,” ujarnya.

Tentang Astra Otoparts

Sebagai perusahaan komponen otomotif terbesar di Indonesia, Astra Otoparts memiliki jaringan distribusi yang luas dengan lebih dari 80 anak usaha dan entitas asosiasi. Produk-produknya dipasarkan baik untuk pasar Original Equipment Manufacturer (OEM) maupun suku cadang pengganti (replacement market), baik di dalam maupun luar negeri. Perseroan juga merupakan pemasok utama bagi berbagai merek kendaraan terkemuka di Indonesia, termasuk Toyota, Daihatsu, dan Honda.