Sal Priadi Raup Rp114 Juta dari Royalti Hanya dalam 6 Bulan Gabung WAMI

Baru 6 Bulan Bergabung, Sal Priadi Langsung Kantongi Rp114 Juta dari Royalti WAMI
Nama musisi Sal Priadi menjadi sorotan setelah tercatat sebagai salah satu penerima royalti tertinggi dari Wahana Musik Indonesia (WAMI) dalam periode distribusi royalti kedua tahun 2025. Yang mengejutkan, Sal diketahui baru bergabung sebagai anggota WAMI sejak Januari 2025, namun telah berhasil mengantongi royalti sebesar Rp114 juta hanya dalam waktu kurang dari enam bulan.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, dalam konferensi pers yang digelar di kantor WAMI, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pada pertengahan Juli 2025.
“Ada beberapa nama yang paling menggembirakan, salah satunya Sal Priadi. Baru masuk Januari 2025, tapi dia mendapatkan Rp114 juta. Artinya, dia membolehkan kami untuk menyampaikan hal ini. Ini satu pembuktian. Kita senang sekali,” ungkap Adi Adrian di hadapan awak media.
Distribusi Royalti Capai Rp47 Miliar, Tanpa Royalti Minimum
Pada periode distribusi kedua ini, WAMI menyalurkan royalti untuk periode Januari hingga April 2025, khusus untuk performing rights, yaitu hak cipta atas pertunjukan lagu di ruang publik seperti kafe, restoran, pusat perbelanjaan, televisi, radio, hingga konser.
Nilai total royalti yang didistribusikan mencapai lebih dari Rp47 miliar, setelah dikurangi biaya operasional. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan periode pertama pada Maret lalu, namun kali ini tidak disertai dengan royalti minimum tahunan yang biasanya hanya dibagikan sekali setahun.
Langkah ini mencerminkan pendekatan distribusi yang lebih dinamis dan berbasis pada laporan pemakaian aktual di lapangan, seiring dengan meningkatnya digitalisasi dalam pelaporan pemutaran lagu.
Deretan Musisi Peraih Royalti Tertinggi
Selain Sal Priadi, nama Melly Goeslaw kembali muncul sebagai penerima royalti tertinggi dengan jumlah mencapai Rp262 juta. Ia dikenal sebagai salah satu penulis lagu paling produktif dan karyanya kerap digunakan dalam berbagai media, mulai dari film hingga acara televisi.
Beberapa nama lain yang juga masuk daftar penerima royalti tinggi namun tanpa rincian jumlah adalah:
-
Eross Chandra (Sheila on 7)
-
Ade Nurulianto (Govinda)
-
Robby Satria (Geisha)
-
Roza Candra
-
Tri Suaka
-
Daniel Baskara Putra (Hindia)
Meski demikian, WAMI mencatat adanya penurunan royalti bagi sejumlah pencipta lagu yang sebelumnya konsisten menerima dalam jumlah besar. Penurunan ini, menurut Adi Adrian, disebabkan oleh turunnya pemasukan dari penggunaan lagu di luar negeri, yang selama ini menjadi salah satu sumber utama royalti internasional.
“Kami sedang meninjau kembali kerja sama lisensi dengan mitra luar negeri, agar distribusi royalti dari pasar internasional bisa lebih optimal,” tambah Adi.
Transparansi dan Digitalisasi Laporan
WAMI menegaskan bahwa laporan distribusi royalti telah dikirimkan kepada seluruh anggota pada 17 Juli 2025, dan proses pencairan dana akan dilakukan maksimal tiga hari kerja setelah laporan diterbitkan. Proses ini kini seluruhnya terintegrasi secara digital melalui platform resmi WAMI, yang dapat diakses oleh seluruh anggota untuk mengecek rincian pendapatan mereka.
Peningkatan transparansi ini diharapkan dapat meredam polemik yang selama ini sering muncul antara pencipta lagu dan penyanyi terkait pembagian royalti, terutama dalam hal perbedaan peran antara komposer, penulis lirik, dan performer.
Sal Priadi dan Potensi Lagu yang Relevan
Masuknya Sal Priadi dalam jajaran penerima royalti tinggi bukanlah suatu kebetulan. Lagu-lagunya yang puitis dan penuh makna kerap digunakan dalam film, serial digital, konten YouTube, dan panggung seni, menjadikannya relevan dengan tren konsumsi musik saat ini yang tak lagi terbatas pada radio atau televisi.
Sejumlah analis industri musik menyebut bahwa tingginya royalti Sal kemungkinan besar berasal dari lagu-lagu seperti "Amin Paling Serius", "Serta Mulia", dan "Ikat Aku di Tulang Belikatmu", yang banyak digunakan dalam acara pernikahan, konten digital, hingga konser kampus.
Catatan: Tantangan di Balik Angka
Meski distribusi royalti tahun ini meningkat, tantangan masih tetap ada. Industri musik Indonesia masih menghadapi masalah seputar:
-
Ketidaktertiban pelaporan penggunaan lagu oleh pelaku usaha hiburan.
-
Kurangnya kesadaran publik terhadap kewajiban royalti.
-
Minimnya literasi soal hak cipta di kalangan musisi muda dan konten kreator.
WAMI berharap dengan terus memperluas kerja sama lintas sektor dan edukasi publik, sistem distribusi royalti bisa semakin adil dan berkelanjutan.
0 Comments