Selain Gaji, Ini Sumber Cuan Dokter Spesialis
Profesi Dokter Spesialis: Pendapatan Utama dan Peluang Cuan Profesional yang Masih Bisa Ditambah
Menjadi dokter spesialis adalah salah satu profesi dengan pendapatan bulanan yang tergolong di atas rata-rata, baik bagi mereka yang bekerja di rumah sakit swasta maupun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah terpencil. Namun, selain dari gaji pokok yang didapat, ternyata dokter spesialis masih memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara legal dan profesional lewat berbagai jalur yang selama ini mungkin kurang diketahui oleh masyarakat umum.
Isvarani Devana Irawan, seorang dokter spesialis anak yang berpraktik di tiga rumah sakit swasta di kawasan Tangerang, Banten, menceritakan pengalamannya tentang berbagai cara mendapatkan penghasilan tambahan tersebut. Selain praktik di rumah sakit, Isvarani atau yang akrab disapa Isva ini sering mendapatkan undangan untuk menjadi narasumber pada berbagai event medis maupun edukasi kesehatan.
“Kalau jadi narasumber itu ada honor yang diberikan. Secara legal diperbolehkan dan memang sudah menjadi hal yang umum bagi dokter spesialis untuk mendapatkan tambahan penghasilan lewat kegiatan seperti ini,” jelas Isva saat diwawancarai oleh Liputan6.com.
Isva juga menambahkan bahwa kegiatan menjadi pembicara di seminar, workshop, atau pelatihan kesehatan sangat bermanfaat selain dari sisi finansial, juga untuk memperluas jejaring profesional serta meningkatkan reputasi di dunia medis.
Selain menjadi narasumber, Isva yang memiliki latar belakang pendidikan S2 juga kerap ditawari kesempatan untuk menjadi pengajar di institusi pendidikan kedokteran. Namun, sampai saat ini, ia belum memutuskan untuk menerima tawaran tersebut karena alasan waktu dan komitmen keluarga.
“Saya beberapa kali ditawari menjadi pengajar, dan itu tentu saja memberikan tambahan pendapatan yang cukup signifikan. Namun, saya masih mempertimbangkan karena harus membagi waktu antara praktik dan keluarga, apalagi sekarang saya berstatus orangtua tunggal setelah suami saya meninggal dunia,” ujarnya.
Sebagai dokter yang bekerja di tiga rumah sakit sekaligus, Isva mengungkapkan bahwa jam kerjanya sangat padat, bahkan mencapai 70 jam per minggu. Dengan jadwal yang sedemikian ketat, ia hanya menyisihkan waktu untuk anak-anak pada hari Minggu sore dan beberapa waktu di hari libur.
“Pekerjaan sebagai dokter spesialis memang menuntut dedikasi tinggi. Saya full kerja, kecuali Minggu sore saya luangkan waktu untuk anak-anak, dan hari libur biasanya hanya praktik di pagi hari,” ungkap Isva.
Fakta Tambahan: Peluang Pendapatan Tambahan bagi Dokter Spesialis di Indonesia
Menurut data terbaru dari Persatuan Dokter Spesialis Indonesia (PDSI), sekitar 65% dokter spesialis di Indonesia melaporkan memiliki sumber pendapatan tambahan di luar gaji pokok mereka. Sumber penghasilan ini umumnya berasal dari:
-
Kegiatan edukasi dan seminar: Menjadi pembicara atau pelatih di seminar kesehatan dan workshop.
-
Konsultasi privat: Melayani pasien secara privat di luar jam praktik rumah sakit.
-
Menulis dan penerbitan: Menulis buku, artikel ilmiah, atau konten kesehatan untuk media massa maupun digital.
-
Pengajaran: Mengajar di fakultas kedokteran atau program pendidikan profesi dokter.
-
Praktik mandiri: Membuka klinik pribadi atau praktek spesialis di luar rumah sakit.
Tantangan dan Manajemen Waktu
Meski peluang cuan cukup banyak, dokter spesialis juga harus pintar mengatur waktu agar tidak mengorbankan kualitas hidup dan tanggung jawab keluarga. Terutama bagi dokter yang berstatus sebagai orangtua tunggal, seperti Isva, manajemen waktu menjadi hal yang sangat krusial.
Selain itu, dokter spesialis juga menghadapi tantangan meningkatnya tuntutan administrasi dan regulasi di rumah sakit, yang memakan waktu dan energi. Oleh sebab itu, keseimbangan antara pekerjaan utama, penghasilan tambahan, dan kehidupan pribadi menjadi perhatian penting agar tidak terjadi kelelahan atau burnout.
Prospek Ke depan
Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, peluang dokter spesialis untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui kanal digital seperti telemedicine dan pembuatan konten edukasi online juga semakin terbuka luas. Pemerintah dan asosiasi kedokteran pun mendorong para dokter untuk terus meningkatkan kompetensi serta memanfaatkan teknologi agar bisa melayani pasien lebih optimal sekaligus meningkatkan pendapatan.
0 Comments