Trump Naikkan Tarif 50% untuk India, Warga AS Ikut Terdampak

Trump Naikkan Tarif Impor dari India ke 50% — Dampak, Tanggapan, dan Prospek Masa Depan
Pada 27 Agustus 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menepati janjinya dengan menaikkan tarif impor terhadap barang asal India hingga 50%, merespons keputusan India yang masih terus membeli minyak dari Rusia, yang menurut AS turut mendanai perang Rusia di Ukraina. Tarif ini dinaikkan dari tingkat sebelumnya sebesar 25% yang diberlakukan awal bulan ini.
1. Skala Dampak dan Sektor Terdampak
-
Tarif 50% ini berdampak pada sekitar 55%–66% dari total ekspor India ke AS, yaitu senilai antara US$48 miliar hingga lebih dari US$86 miliar per tahun.
-
Sektor industri yang paling terpukul meliputi tekstil, perhiasan, sepatu, perabot, kimia, kerajinan, seafood, dan kulit—sektor padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja.
-
Beberapa sektor seperti farmasi, semikonduktor, dan elektronik konsumen mendapat pengecualian sementara, sehingga dampak langsung pada sektor tersebut tidak sebesar yang lain.
2. Kondisi Ekonomi & Sosial Terhadap India
-
Para ekonom memperingatkan kemungkinan penurunan hingga satu persentase poin dari pertumbuhan PDB India tahun ini, dampak signifikan bagi ekonomi terbesar kelima dunia.
-
Nilai rupee melemah tajam, indeks saham Sensex dan Nifty tergelincir, memperkuat tekanan pada pasar keuangan domestik.
-
Industri seafood diperkirakan bisa mengalami kerugian hingga ₹24.000 crore (sekitar US$3 miliar) akibat tarif ganda ini.
3. Respons Pemerintah India dan Bisnis
-
Pemerintah India segera mengumumkan paket pembaruan dan reformasi ekonomi, antara lain pengurangan pajak pendapatan senilai US$12 miliar serta penyederhanaan GST untuk memperkuat konsumsi domestik.
-
Strategi mitigasi juga mencakup dukungan finansial untuk eksportir, diversifikasi ke pasar alternatif seperti Inggris, Uni Emirat Arab, Australia, Amerika Latin, Afrika, dan ASEAN, serta percepatan negosiasi dagang dengan Uni Eropa.
-
Banyak eksportir India bergegas mengirim barang sebelum tarif berlaku penuh, sementara sebagian lainnya mencoba menawar diskon besar ke pasar baru agar bisa bertahan.
4. Keamanan Politik & Diplomasi
-
Hubungan diplomatik AS–India menegang: PM Modi dilaporkan menolak panggilan telepon dari Trump, sementara delegasi AS membatalkan lawatan ke New Delhi setelah pembicaraan perdagangan menemui jalan buntu.
-
Krisis ini juga membebani inisiatif penting seperti kerja sama strategis Quad serta aliansi militer yang selama ini menjadi fondasi hubungan bilateral.
-
Di dalam negeri, para petani di India melakukan aksi simbolik dengan membakar boneka Trump di Punjab. Sementara itu, oposisi menuduh pemerintahan Modi gagal mengantisipasi krisis ini, meski pemerintah membela diri dengan alasan melindungi kepentingan domestik.
5. Analisis Arah Masa Depan
-
Anggota parlemen AS dari Partai Demokrat mengkritik keras tindakan Trump, menyebut langkah ini bisa melemahkan kemitraan strategis dengan India, apalagi China—konsumen minyak Rusia terbesar—tidak mendapat perlakuan serupa.
-
Analis menilai bahwa meskipun hubungan kedua negara kini berada pada titik rendah, ada kemungkinan pemulihan melalui jalur diplomasi tingkat tinggi. Namun, krisis ini juga bisa mendorong India semakin mendekat ke China dan Rusia, yang berpotensi mengubah peta geopolitik kawasan Asia.
0 Comments