Bos Pegadaian: Petani Binaan Mendapat Untung dan Sudah Daftar Ibadah Haji

Petani Binaan Pegadaian Sukses Menabung Emas hingga Bisa Daftar Ibadah Haji Lewat Program Inovatif TGIF
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Febriansyah, membagikan kisah inspiratif mengenai salah satu petani binaan yang berhasil menyisihkan sebagian keuntungan dari usahanya untuk mendaftar ibadah haji. Keberhasilan ini merupakan dampak langsung dari peningkatan produksi pertanian yang didukung program Corporate Social Responsibility (CSR) Pegadaian, yakni Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui inisiatif The Gade Integrated Farming (TGIF).
Program TGIF: Integrasi Pertanian dan Keuangan Inovatif
TGIF merupakan program inovatif yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas petani sekaligus mengedukasi mereka mengenai pentingnya manajemen keuangan yang baik. Melalui program ini, Pegadaian tidak hanya memberikan pelatihan teknik pertanian berkelanjutan, tetapi juga mengajak petani untuk memanfaatkan sampah organik yang ada di lingkungan sekitar sebagai bahan baku pupuk organik yang ramah lingkungan.
Proses pengelolaan sampah organik menjadi pupuk ini tidak hanya membantu meningkatkan hasil panen, tetapi juga membuka peluang pendapatan tambahan bagi petani. Keuntungan tersebut kemudian sebagian disisihkan untuk ditabung dalam bentuk emas, salah satu produk unggulan Pegadaian yang selama ini dikenal sebagai instrumen investasi yang stabil dan menguntungkan.
Dari Sampah Organik ke Tanah Suci
Menurut Eka Febriansyah, ada cerita menarik dari petani binaan yang mampu mengubah sampah organik menjadi pupuk, kemudian menabung hasil keuntungannya dalam bentuk emas secara rutin. Tabungan emas inilah yang kemudian digunakan untuk mendaftar ibadah haji. “Kami punya kisah inspirasi, ada petani yang awalnya hanya mengumpulkan sampah organik dan mengolahnya menjadi pupuk, lalu menabung hasilnya dalam emas, hingga akhirnya dapat mendaftar haji,” ujar Eka dalam acara Indonesia Connect by Liputan6, di SCTV Tower, Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Keberhasilan petani tersebut mencerminkan dampak positif ganda dari program TGIF, yakni peningkatan kesejahteraan ekonomi sekaligus peningkatan kualitas spiritual dan sosial. Program ini juga membuktikan bahwa pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan perencanaan keuangan yang baik dapat mengubah kehidupan masyarakat desa secara signifikan.
Edukasi Berkelanjutan untuk Kelompok Tani
Eka juga menegaskan bahwa Pegadaian terus memberikan edukasi kepada kelompok tani mengenai pentingnya pengelolaan keuntungan secara produktif dan investasi jangka panjang. “Kita dorong agar keuntungan yang didapat tidak hanya digunakan untuk konsumsi sehari-hari, tapi juga untuk investasi masa depan. Salah satunya melalui tabungan emas yang aman dan mudah dijangkau,” tambahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pegadaian juga memperluas program TJSL ke berbagai daerah di Indonesia, terutama wilayah yang masih bergantung pada sektor pertanian. Dengan metode integrated farming yang menggabungkan teknik pertanian modern dan tradisional serta pengelolaan limbah organik, program ini berhasil meningkatkan hasil panen rata-rata petani hingga 30 persen.
Dampak Positif Program TGIF terhadap Perekonomian Lokal
Selain dampak individual, TGIF juga memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi lokal. Petani yang lebih produktif dengan manajemen keuangan baik mampu meningkatkan daya beli dan menggerakkan ekonomi mikro di desa. Hal ini selaras dengan visi Pegadaian untuk tidak hanya menjadi lembaga keuangan, tetapi juga agen perubahan sosial yang memberdayakan masyarakat melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, dengan adanya tabungan emas, petani juga mulai mengenal dan merasakan manfaat investasi emas sebagai pelindung nilai terhadap inflasi, yang sangat penting mengingat fluktuasi harga bahan pokok dan kebutuhan hidup semakin meningkat.
Rencana Pengembangan Program dan Kolaborasi Strategis
Ke depan, Pegadaian berencana mengembangkan program TGIF dengan melibatkan lebih banyak stakeholder, termasuk pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan pelaku usaha agribisnis. Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat tani di berbagai pelosok negeri.
Selain itu, Pegadaian juga akan memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah akses tabungan emas dan edukasi keuangan, termasuk melalui aplikasi mobile yang sudah dikembangkan. Dengan inovasi digital ini, petani bisa lebih mudah melakukan transaksi, memantau tabungannya, serta mendapatkan informasi edukasi finansial kapan saja dan di mana saja.
0 Comments