Ekonomi Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia, Kata Rosan

Indonesia Dorong Peningkatan Industri Ekonomi Syariah Lewat BSI International Expo 2025
Jakarta, 26 Juni 2025 — Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyoroti peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI) yang saat ini berada di posisi ketiga, di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Dalam sambutannya di pembukaan BSI International Expo 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Rosan menekankan bahwa posisi ini menunjukkan masih adanya pekerjaan rumah besar untuk mengakselerasi perkembangan ekonomi syariah nasional.
“Ini menjadi PR kita bersama bagaimana meningkatkan peran industri ekonomi halal di Indonesia — bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi menjadi salah satu pilar utama ekonomi nasional,” ujar Rosan di hadapan para pelaku industri dan stakeholder ekonomi syariah, Kamis (26/6/2025).
Potensi Besar, Tapi Belum Maksimal
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk memimpin industri halal global. Namun, meski berbagai sektor seperti keuangan syariah, makanan halal, fashion muslim, hingga pariwisata ramah muslim terus bertumbuh, Indonesia masih tertinggal dari segi struktur, penetrasi pasar, dan dukungan kebijakan yang terintegrasi.
Menurut laporan terbaru dari DinarStandard, sektor halal global diperkirakan akan mencapai nilai lebih dari US$ 5 triliun pada 2030, dan Indonesia disebut sebagai salah satu pasar utama yang berkontribusi terhadap permintaan tersebut. Namun demikian, tantangan dalam aspek pembiayaan, standarisasi, dan ekspor produk halal masih menjadi kendala.
Dorongan Kolaborasi dan Inovasi
Rosan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan inovasi produk agar pelaku industri halal Indonesia bisa meningkatkan daya saing di kancah global. Salah satu langkah konkret yang diapresiasi Rosan adalah inisiatif dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang meluncurkan unit bisnis bank emas pertama di Indonesia, dikenal sebagai Bullion Bank.
“Saya apresiasi BSI atas inovasinya, termasuk peluncuran Bullion Bank. Ini sangat relevan, terutama dengan meningkatnya ketidakpastian global dan naiknya permintaan terhadap emas sebagai instrumen lindung nilai,” kata Rosan.
Bullion Bank BSI diharapkan bisa menjadi solusi untuk perdagangan emas syariah yang transparan, sesuai syariah, dan mendukung stabilitas ekonomi umat.
BSI International Expo 2025: Ajang Mendorong Peran Indonesia
BSI International Expo 2025 resmi digelar pada 26–29 Juni 2025 di JCC Senayan, Jakarta. Mengusung tema “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry,” acara ini menjadi wadah pertemuan antara pelaku industri halal nasional dan internasional. Tahun ini, BSI menargetkan nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun, meningkat dari capaian tahun sebelumnya.
Expo ini menghadirkan beragam sektor halal mulai dari keuangan, kuliner, pariwisata, edukasi, kosmetik, hingga teknologi. Selain pameran, juga digelar forum bisnis, seminar internasional, dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan mitra global.
Penutup: Visi Indonesia Jadi Pusat Halal Dunia
Pemerintah terus mendorong agar ekonomi syariah menjadi bagian utama dari strategi pembangunan nasional jangka panjang. Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan ekonomi inklusif dan berbasis nilai sebagai fondasi pembangunan. Lewat acara seperti BSI International Expo dan dukungan kuat dari lembaga keuangan syariah, Indonesia berharap dapat segera naik peringkat dan menjadi pemain utama dalam ekosistem halal global.
0 Comments