Great Eastern Tingkatkan Layanan Asuransi Perjalanan, Seiring Minat Wisata yang Makin Naik
Minat Perjalanan Warga Indonesia Meningkat, Kebutuhan Asuransi Travel Kian Menguat
Minat masyarakat Indonesia untuk bepergian terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juli 2025 mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara melonjak 29,72 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Kenaikan ini tidak hanya menunjukkan pulihnya sektor pariwisata pascapandemi, tetapi juga pergeseran pola konsumsi masyarakat yang semakin menjadikan aktivitas perjalanan sebagai bagian dari gaya hidup.
Kenaikan mobilitas ini turut meningkatkan kebutuhan akan perlindungan perjalanan, terutama lewat produk asuransi yang mampu memberikan rasa aman dan jaminan jika terjadi risiko tak terduga. Mulai dari keterlambatan pesawat, kehilangan bagasi, hingga kondisi medis darurat di luar negeri, masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya proteksi sebelum bepergian.
Marketing Director Great Eastern General Indonesia (GEGI), Linggawati Tok, menjelaskan bahwa aktivitas bepergian kini tidak lagi sekadar aktivitas rekreasi, tetapi sudah menjadi bagian dari pola hidup banyak masyarakat urban di Indonesia.
“Asuransi perjalanan yang komprehensif akan memberikan ketenangan dalam perjalanan, baik bepergian sendiri maupun bersama keluarga untuk berlibur, atau untuk tujuan bisnis,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025).
Lonjakan Perjalanan Internasional
GEGI melihat potensi besar pada pasar asuransi perjalanan, terlebih dengan meningkatnya jumlah perjalanan internasional. Berdasarkan data BPS, jumlah perjalanan luar negeri warga Indonesia mencapai 8,5 juta perjalanan pada 2024, dengan Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan sebagai destinasi favorit.
Pada 2025, angka tersebut diproyeksikan naik menjadi 10 hingga 11 juta perjalanan, sejalan dengan penambahan kapasitas penerbangan internasional dan kebijakan visa yang semakin longgar di sejumlah negara. Sektor pariwisata global juga mencatat tren positif—UNWTO melaporkan bahwa arus perjalanan Asia-Pasifik diprediksi pulih sepenuhnya pada 2025 setelah sempat turun tajam selama pandemi.
Selain perjalanan leisure, mobilitas untuk keperluan bisnis, pendidikan, hingga medical tourism menunjukkan tren meningkat, terutama ke Jepang, Thailand, dan Korea Selatan. Faktor ini mendorong permintaan produk asuransi perjalanan dengan manfaat yang lebih lengkap dan fleksibel.
Kesadaran Masyarakat terhadap Asuransi Travel Semakin Tinggi
Sejalan dengan meningkatnya risiko perjalanan, masyarakat kini makin memahami pentingnya perlindungan. Fenomena ini diperkuat oleh beberapa faktor:
- Keterlambatan penerbangan yang masih sering terjadi di bandara utama. Data Angkasa Pura mencatat tingkat ketepatan waktu (OTP) maskapai masih berkisar 70–80 persen pada 2025.
- Setiap tahun terjadi ribuan kasus bagasi hilang, terutama pada penerbangan internasional dengan transit.
- Biaya kesehatan di luar negeri cukup tinggi, terutama di Jepang dan Korea Selatan, sehingga perlindungan medis menjadi sangat penting.
- Banyak negara mensyaratkan asuransi perjalanan untuk proses visa, seperti Schengen, Turki, dan Arab Saudi untuk beberapa kategori perjalanan.
GEGI Tawarkan Travel Insurance yang Lebih Lengkap
Menjawab kebutuhan tersebut, GEGI menawarkan produk Travel Insurance dengan manfaat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan modern. Beberapa perlindungan yang ditawarkan meliputi:
- Jaminan keterlambatan atau pembatalan perjalanan
- Perlindungan kehilangan atau kerusakan bagasi
- Biaya medis darurat di luar negeri
- Evakuasi medis
- Perlindungan untuk perjalanan domestik maupun internasional
- Opsi perlindungan untuk perjalanan single trip maupun annual trip
GEGI juga memperkuat layanan digital, termasuk pembelian polis secara online dan proses klaim yang lebih cepat melalui aplikasi, mengikuti tren digital insurance yang berkembang di Indonesia.
Outlook Pasar Asuransi Perjalanan 2026
Melihat tren industri dan minat masyarakat yang terus meningkat, beberapa analis memperkirakan bahwa pasar asuransi perjalanan di Indonesia akan tumbuh 10–15 persen pada 2026. Faktor pendorongnya antara lain:
- Kenaikan jumlah penerbangan internasional
- Kemudahan pembayaran digital dan pembelian polis secara instan
- Kerja sama antara perusahaan asuransi dan platform perjalanan seperti Traveloka, Tiket.com, dan agen wisata
- Peningkatan edukasi mengenai risiko perjalanan
Dengan dinamika ini, GEGI memposisikan dirinya sebagai salah satu pemain yang siap menangkap peluang pertumbuhan pasar sekaligus memberikan solusi perlindungan yang relevan, mudah diakses, dan terpercaya.
0 Comments