Harga Emas Antam Hari Ini, 8 Desember 2025, Naik Rp 5.000

Harga Emas Antam Hari Ini, 8 Desember 2025, Naik Rp 5.000

Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak, Sentimen Global Dorong Kenaikan

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan Senin, 8 Desember 2025. Harga emas Antam untuk satu gram naik Rp 5.000 menjadi Rp 2.409.000 per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas berada di Rp 2.404.000 per gram.

Tidak hanya harga jual, harga buyback atau harga pembelian kembali juga ikut menguat. Saat ini, buyback dipatok di Rp 2.269.000 per gram, naik Rp 4.000 dari hari sebelumnya. Kenaikan buyback ini penting bagi investor, karena mencerminkan nilai jual kembali emas jika mereka memutuskan melepas kepemilikan emas fisik.

Kenaikan harga ini kembali menunjukkan bahwa emas masih menjadi salah satu aset favorit di tengah pasar global yang berfluktuasi dan ketidakpastian kebijakan bank sentral dunia.


Rekor Harga Tertinggi Sebelumnya

Penting untuk diingat bahwa Antam pernah mencetak rekor harga tertinggi pada 17 Oktober 2025. Pada tanggal tersebut, harga emas Antam menyentuh level Rp 2.485.000 per gram, sementara buyback berada di Rp 2.334.000 per gram.

Meskipun harga hari ini belum melewati level tersebut, tren kenaikan yang terjadi beberapa hari terakhir menunjukkan adanya potensi penguatan lanjutan, terutama jika harga emas dunia terus membaik atau nilai tukar rupiah melemah lebih jauh.


Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Senin, 8 Desember 2025)

Berikut daftar lengkap harga emas Antam berdasarkan pecahan:

  • 0,5 gram: Rp 1.252.500

  • 1 gram: Rp 2.409.000

  • 2 gram: Rp 4.768.000

  • 3 gram: Rp 7.134.000

  • 5 gram: Rp 11.860.000

  • 10 gram: Rp 23.640.000

  • 25 gram: Rp 58.935.000

  • 50 gram: Rp 117.705.000

  • 100 gram: Rp 235.260.000

  • 250 gram: Rp 587.840.000

  • 500 gram: Rp 1.175.400.000

  • 1.000 gram (1 kg): Rp 2.349.600.000

Harga ini berlaku untuk pembelian di Butik Emas Antam dan dapat berbeda sedikit karena penyesuaian pajak atau biaya administrasi.


Faktor Penyebab Kenaikan Harga Emas Hari Ini

1. Penguatan Harga Emas Dunia

Harga emas global ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Dalam sesi perdagangan internasional, emas sempat menyentuh level USD 4.372 per ons sebelum terkoreksi ke sekitar USD 4.196. Volatilitas tinggi ini menunjukkan bahwa investor global sedang memindahkan aset ke instrumen safe haven, termasuk emas.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat juga meningkatkan daya tarik emas, karena suku bunga yang lebih rendah membuat dolar AS cenderung melemah.

2. Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

Pada 8 Desember 2025, rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS dan mencatat posisi terlemah di kawasan Asia. Rupiah yang melemah membuat harga emas dalam rupiah otomatis lebih mahal, sehingga mendorong kenaikan harga jual maupun buyback emas Antam.

3. Permintaan Domestik Meningkat

Memasuki akhir tahun, minat masyarakat membeli emas—baik untuk investasi, mahar pernikahan, maupun kebutuhan musiman—biasanya meningkat. Kondisi ini menjadi faktor tambahan yang mengangkat harga di pasar domestik.


Prediksi Harga Emas Dunia dan Dampaknya ke Emas Antam

Pengamat ekonomi sekaligus analis komoditas, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa harga emas dunia masih berpotensi menguat pada awal pekan ini. Menurutnya, jika tekanan jual terjadi, harga emas internasional berpotensi turun ke level USD 4.126 per ons. Jika skenario tersebut terjadi, maka harga emas Antam diproyeksikan turun ke sekitar Rp 2.370.000 per gram.

Ibrahim juga menyoroti adanya level support kedua di USD 4.050 per ons. Jika level ini disentuh dalam satu minggu ke depan, harga emas Antam bisa melemah hingga sekitar Rp 2.280.000 per gram.

Namun apabila tekanan jual mereda dan sentimen pasar membaik, tidak menutup kemungkinan harga emas dunia kembali naik dan membawa harga emas Antam mendekati rekor sebelumnya.


Analisis dan Prospek ke Depan

  • Jangka pendek: Harga emas Antam masih berpotensi berfluktuasi seiring pergerakan dolar AS dan kebijakan Federal Reserve.

  • Jangka menengah: Jika pemangkasan suku bunga global terjadi, emas biasanya akan menguat karena imbal hasil obligasi menurun.

  • Jangka panjang: Emas tetap menjadi aset lindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan pelemahan rupiah.

Bagi investor, momen saat harga terkoreksi dapat menjadi peluang akumulasi. Sementara itu, mereka yang ingin menjual emas bisa mempertimbangkan momentum ketika harga buyback menyentuh level tertinggi.