Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tajam

Harga Emas Antam Turun Tajam, Pasar Global Mulai Terkoreksi Setelah Rekor Tertinggi
Harga emas batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali merosot pada awal pekan ini setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Jumat lalu. Penurunan ini menandai adanya fase koreksi alami di tengah volatilitas tinggi harga emas dunia.
Harga Emas Antam Hari Ini
Pada perdagangan Senin (20 Oktober 2025), harga emas Antam turun Rp 13.000 menjadi Rp 2.415.000 per gram, dari posisi Rp 2.428.000 per gram pada Jumat (17/10/2025).
Sementara itu, harga buyback atau harga pembelian kembali emas oleh Antam juga anjlok cukup dalam, yaitu turun Rp 57.000 menjadi Rp 2.277.000 per gram. Artinya, jika seseorang menjual emas batangan ke Antam hari ini, perusahaan akan membelinya di harga tersebut per gram.
Sebagai perbandingan, pada Jumat pekan lalu, harga jual emas Antam sempat menembus rekor Rp 2.485.000 per gram, sedangkan harga buyback mencapai Rp 2.334.000 per gram, yang merupakan titik tertinggi sepanjang sejarah perdagangan logam mulia Antam.
Daftar Harga Emas Antam Terbaru (20 Oktober 2025)
Berat Emas |
Harga (Rp) |
---|---|
0,5 gram |
1.257.500 |
1 gram |
2.415.000 |
2 gram |
4.770.000 |
3 gram |
7.130.000 |
5 gram |
11.850.000 |
10 gram |
23.645.000 |
25 gram |
58.987.000 |
50 gram |
117.895.000 |
100 gram |
235.712.000 |
250 gram |
589.015.000 |
500 gram |
1.177.820.000 |
1.000 gram |
2.355.600.000 |
Perlu diingat, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, transaksi buyback emas di atas Rp 10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22, dengan tarif 1,5% bila disertai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3% jika tanpa NPWP.
Emas Dunia Mulai Terkoreksi Setelah Reli Panjang
Harga emas dunia yang sempat melesat hingga mendekati USD 4.400 per ons troi pada pekan lalu kini mulai menunjukkan tanda-tanda koreksi.
Mengutip data perdagangan global, emas spot membuka pekan ketiga Oktober 2025 di level USD 4.022,44, kemudian naik cepat menembus USD 4.300 pada Kamis malam waktu Amerika Serikat. Namun menjelang akhir pekan, harga mulai terkoreksi karena aksi ambil untung (profit taking) dari para investor.
Lonjakan cepat ini sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran terhadap tarif impor, ketegangan geopolitik, dan melemahnya dolar AS, yang membuat emas menjadi aset lindung nilai (safe haven) paling dicari. Namun tanpa dukungan data ekonomi baru dari Amerika Serikat, pasar mulai meredam ekspektasi kenaikan harga yang terlalu cepat.
Proyeksi Emas Sepekan ke Depan
Berdasarkan survei mingguan Kitco News (20/10/2025), pandangan pelaku pasar Wall Street kini terbagi dua. Sebagian analis memprediksi emas akan bergerak stabil dalam kisaran USD 4.000–4.300 per ons, sementara sebagian lain meyakini tren kenaikan jangka menengah masih berlanjut.
Colin Cieszynski, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, menilai logam mulia kemungkinan akan beristirahat sementara setelah kenaikan luar biasa dalam beberapa pekan terakhir.
“Emas sudah mencetak kenaikan luar biasa dan mungkin akan berhenti sejenak. Perak dan platinum mulai terkoreksi, yang menunjukkan momentum kenaikan mulai melambat,” ujarnya.
Namun, Darin Newsom, analis pasar senior di Barchart.com, justru masih optimistis terhadap tren jangka panjang emas. Menurutnya, ketidakpastian politik di Amerika Serikat dan meningkatnya risiko geopolitik global membuat investor institusi dan bank sentral dunia terus menambah cadangan emas.
“Hingga Jumat pagi, situasi politik AS masih tidak menentu. Dunia menyadari hal ini dan terus membeli emas sebagai bentuk perlindungan nilai,” kata Newsom.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas ke Depan
Beberapa faktor yang perlu dicermati pekan ini antara lain:
-
Rilis data inflasi dan tenaga kerja AS – Jika inflasi melandai, peluang penurunan suku bunga oleh The Fed akan meningkat, yang biasanya mendukung kenaikan harga emas.
-
Kebijakan moneter Bank Sentral Eropa dan Jepang, yang juga dapat memengaruhi nilai dolar AS.
-
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur, yang masih menjadi faktor utama lonjakan permintaan emas fisik.
-
Permintaan domestik menjelang akhir tahun, terutama dari sektor perhiasan dan investasi individu di Asia Tenggara.
Kesimpulan
Kendati harga emas Antam hari ini turun cukup tajam, tren jangka menengahnya masih dianggap positif oleh sebagian besar analis. Koreksi yang terjadi saat ini dinilai sebagai penyesuaian wajar setelah reli panjang.
Investor disarankan tetap berhati-hati, memantau pergerakan dolar AS dan kebijakan suku bunga global, serta mempertimbangkan membeli emas saat harga koreksi untuk investasi jangka panjang.
0 Comments