Harga Emas Antam Naik Rp27 Ribu Hari Ini (6 November 2025), Cek Daftarnya
Harga Emas Antam Naik Tajam pada 6 November 2025, Ini Penyebab dan Rinciannya
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali melesat pada Kamis, 6 November 2025. Setelah sempat anjlok tajam sehari sebelumnya, kini logam mulia tersebut menunjukkan penguatan yang cukup signifikan di tengah kondisi pasar global yang dinamis.
Pada perdagangan Kamis, harga emas Antam naik sebesar Rp27.000 per gram, dari Rp2.260.000 per gram menjadi Rp2.287.000 per gram. Kenaikan ini sekaligus menandai pemulihan setelah tekanan harga yang terjadi awal pekan ini.
Sementara itu, harga buyback (harga ketika Antam membeli kembali emas dari konsumen) juga ikut naik sebesar Rp27.000, menjadi Rp2.152.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga jual dan harga buyback atau spread kini berada di kisaran Rp135.000 per gram.
Rincian Harga Emas Antam per Gram
Berikut daftar harga emas Antam per Kamis, 6 November 2025:
-
0,5 gram: Rp1.193.500
-
1 gram: Rp2.287.000
-
2 gram: Rp4.524.000
-
3 gram: Rp6.768.000
-
5 gram: Rp11.250.000
-
10 gram: Rp22.420.000
-
25 gram: Rp55.885.000
-
50 gram: Rp111.605.000
-
100 gram: Rp223.060.000
-
250 gram: Rp557.340.000
-
500 gram: Rp1.114.400.000
-
1.000 gram: Rp2.227.600.000
Rekor Tertinggi dan Pergerakan Sebelumnya
Sebagai catatan, harga tertinggi emas Antam tahun ini masih dipegang pada Jumat, 17 Oktober 2025. Saat itu, harga jual emas mencapai Rp2.485.000 per gram, sementara harga buyback berada di Rp2.334.000 per gram.
Kenaikan terbaru ini menunjukkan adanya sinyal pemulihan setelah harga sempat menurun dalam beberapa hari terakhir. Para analis memperkirakan tren positif bisa berlanjut dalam jangka pendek, seiring meningkatnya minat investor terhadap aset aman seperti emas.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Beberapa faktor utama yang menyebabkan harga emas Antam melonjak hari ini antara lain:
-
Kenaikan harga emas dunia
Harga emas global mengalami penguatan sekitar 1–1,2% karena investor menunggu data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat. Ketidakpastian ekonomi mendorong minat terhadap aset safe haven seperti emas. -
Permintaan aset lindung nilai meningkat
Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global serta gejolak geopolitik membuat investor lebih banyak menempatkan dana pada emas fisik. -
Pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah bank sentral menambah cadangan emas mereka. Langkah ini ikut meningkatkan permintaan global terhadap logam mulia. -
Kebijakan moneter Amerika Serikat
Meskipun The Federal Reserve telah memangkas suku bunga beberapa kali sepanjang tahun ini, prospek pemangkasan lebih lanjut masih belum pasti. Ketidakpastian kebijakan moneter ini sering menjadi pemicu fluktuasi harga emas. -
Faktor domestik dan nilai tukar rupiah
Karena harga emas Antam ditentukan dalam rupiah, perubahan kurs terhadap dolar AS turut memengaruhi harga jual di dalam negeri. Pelemahan rupiah biasanya membuat harga emas lokal naik.
Catatan bagi Investor
-
Perhatikan selisih harga jual dan buyback
Spread yang cukup lebar membuat emas lebih cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang. Investor yang membeli hari ini perlu menunggu kenaikan harga lebih tinggi untuk menutup selisih tersebut. -
Pilih denominasi sesuai kebutuhan
Emas batangan dengan ukuran besar (seperti 100 gram ke atas) biasanya memiliki biaya cetak lebih efisien dibanding ukuran kecil, tetapi kurang fleksibel untuk dijual kembali. -
Pantau faktor global dan domestik
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga global, inflasi, serta kondisi geopolitik. Investor disarankan mengikuti perkembangan pasar agar bisa mengambil keputusan yang tepat. -
Alternatif investasi logam mulia
Selain emas Antam, tersedia juga produk lain seperti UBS dan Galeri24, serta platform tabungan emas digital yang menawarkan kemudahan transaksi dan diversifikasi.
Prospek Harga ke Depan
Secara umum, prospek harga emas dalam waktu dekat masih cenderung positif, meski tetap diwarnai ketidakpastian. Jika bank sentral dunia terus menambah cadangan emas dan tensi geopolitik belum mereda, harga logam mulia berpotensi melanjutkan penguatan.
Namun, apabila data ekonomi AS menunjukkan penguatan signifikan dan mendorong The Fed menahan atau menaikkan suku bunga kembali, harga emas bisa kembali terkoreksi.
Bagi investor di Indonesia, kondisi nilai tukar rupiah dan daya beli masyarakat juga menjadi faktor penting dalam menentukan arah harga emas Antam ke depan.
0 Comments