Harga Perak Antam 18 November 2025 Turun, Sejalan dengan Pergerakan Emas

Harga Perak Antam 18 November 2025 Turun, Sejalan dengan Pergerakan Emas

PT Aneka Tambang (Antam) dan Bisnis Perak Logam Mulia: Tren, Varian, dan Dinamika Harga Terbaru

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia terus memperkuat posisinya di pasar logam mulia, tidak hanya melalui penjualan emas, tetapi juga dengan menawarkan produk perak batangan dan perak butiran berkualitas tinggi. Produk perak Antam menjadi pilihan menarik bagi investor maupun kolektor, karena menawarkan kombinasi nilai investasi, keindahan, dan keterjangkauan harga.


Ragam Produk Perak Antam

Antam menyediakan berbagai varian produk perak murni dengan kadar 99,95%, di antaranya:

  • Perak batangan 250 gram

  • Perak batangan 500 gram

  • Perak butiran murni (granule) dalam kemasan 1 kg, 5 kg, dan 10 kg

  • Perak seri tematik, seperti edisi "Indonesian Heritage" yang mengangkat tema budaya dan sejarah Indonesia

Produk perak seri tematik memiliki nilai artistik dan koleksi, sehingga diminati tidak hanya sebagai instrumen investasi, tetapi juga sebagai cinderamata dan barang koleksi bernilai budaya.


Produksi dan Penjualan Perak Antam

Dalam laporan kinerja terbaru, Antam menargetkan produksi perak mencapai lebih dari 4.400 kg, dan penjualan lebih dari 4.600 kg pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan adanya permintaan pasar yang cukup stabil terhadap produk perak, baik untuk kebutuhan investasi ritel maupun industri.

Antam juga terus meningkatkan teknologi produksinya, termasuk penggunaan mesin laser untuk penomoran seri produk batangan dan pengembangan bahan berbasis perak seperti silver nitrate (AgNO₃), yang banyak digunakan di industri kesehatan, fotografi, dan kimia.


Tren Harga Perak Antam Terbaru

Harga perak Antam mengalami fluktuasi cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Pada perdagangan Selasa, 18 November 2025, harga perak turun sebesar Rp200 per gram, menjadi Rp32.075 per gram, dari sebelumnya Rp32.275 per gram.

Sebelumnya, harga perak sempat melonjak tajam pada 17 November, naik lebih dari Rp2.000 karena dorongan sentimen pasar global. Namun, beberapa hari sebelumnya, harga juga sempat terkoreksi hingga menyentuh kisaran Rp26.000 per gram. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa harga perak sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta permintaan industri.


Faktor yang Mempengaruhi Harga dan Permintaan Perak

Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga perak, di antaranya:

  1. Permintaan Industri Global
    Perak digunakan dalam pembuatan panel surya, baterai kendaraan listrik, peralatan medis, hingga elektronik. Naiknya industri energi terbarukan dapat mendorong permintaan perak.

  2. Sentimen Investor
    Perak dianggap sebagai aset safe haven yang lebih terjangkau dibanding emas. Di saat ekonomi tidak stabil, investor cenderung memilih logam mulia sebagai perlindungan nilai.

  3. Kebijakan Moneter dan Nilai Tukar
    Penguatan dolar AS atau kenaikan suku bunga global bisa membuat harga perak berfluktuasi tajam.

  4. Strategi Produksi Antam
    Upaya Antam dalam meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas kanal pemasaran digital ikut mendukung pertumbuhan pasar perak lokal.


Peluang dan Tantangan Investasi Perak

Peluang:

  • Harga relatif lebih terjangkau dibanding emas, cocok untuk pemula.

  • Memiliki potensi kenaikan jangka panjang, terutama didorong permintaan industri.

  • Produk seri tematik memberi nilai tambah sebagai barang koleksi.

Tantangan:

  • Selisih jual dan beli (spread) biasanya lebih besar dibanding emas.

  • Volume fisik lebih besar sehingga butuh ruang penyimpanan yang tepat.

  • Harga lebih fluktuatif dibanding emas, terutama dalam jangka pendek.


Kesimpulan

Perak Antam menjadi alternatif investasi logam mulia yang menarik karena menawarkan kombinasi nilai ekonomis, fungsi industri, dan potensi koleksi. Dengan berbagai varian produk, mulai dari batangan, butiran, hingga seri tematik, Antam berhasil memenuhi kebutuhan investor, kolektor, dan industri.

Meski harganya sempat mengalami penurunan pada perdagangan 18 November 2025, prospek perak ke depan tetap positif, terutama dengan meningkatnya penggunaan perak di sektor teknologi dan energi terbarukan. Perak layak dipertimbangkan sebagai aset diversifikasi investasi jangka panjang.