Lotte Selesai Bangun Proyek Petrokimia Rp 62 Triliun, Airlangga: Tanda Kerja Sama Erat Indonesia dan Korea
Airlangga Bahas Investasi Lotte Chemical Jelang KTT APEC 2025: Proyek Petrokimia Raksasa Siap Operasi Tahun Depan
Menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan resmi Chief Executive Officer (CEO) Lotte Chemical Corporation, Young Jun Lee, pada Rabu (30/10). Pertemuan tersebut membahas perkembangan terkini proyek investasi strategis Lotte Chemical Indonesia, terutama pembangunan fasilitas New Ethylene Project (LINE Project) di Cilegon, Banten
Dalam pertemuan itu, Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dan capaian Lotte Chemical yang telah merealisasikan investasi besar senilai USD 3,9 miliar atau sekitar Rp 62 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membangun kompleks petrokimia hilir berteknologi tinggi yang menjadi salah satu proyek terbesar di Asia Tenggara saat ini. Pembangunan pabrik itu kini telah memasuki tahap akhir konstruksi dan ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada pertengahan kuartal IV 2025.
“Kami mengapresiasi komitmen Lotte Chemical yang berhasil merealisasikan proyek strategis ini tepat waktu dengan standar keselamatan tinggi. Pabrik ini menjadi simbol kuat kemitraan ekonomi Indonesia–Korea sekaligus tonggak penting dalam memperkuat kemandirian industri petrokimia nasional,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).
Dorong Kemandirian dan Efisiensi Industri Nasional
Menurut Airlangga, kehadiran pabrik baru ini akan membawa dampak signifikan bagi industri nasional. Pasalnya, fasilitas tersebut mampu memproduksi berbagai bahan baku penting seperti etilena, propilena, dan polietilena — komponen utama dalam industri plastik, tekstil, hingga farmasi. Dengan beroperasinya pabrik tersebut, Indonesia berpotensi mengurangi impor bahan baku petrokimia hingga 70%, sekaligus meningkatkan efisiensi biaya produksi bagi pelaku industri dalam negeri.
Selain itu, LINE Project diperkirakan akan menyerap lebih dari 13.000 tenaga kerja selama fase konstruksi dan sekitar 1.000 tenaga kerja tetap ketika pabrik mulai beroperasi. Kehadiran proyek ini juga diharapkan memicu pertumbuhan ekosistem industri turunan di kawasan industri Cilegon, termasuk sektor logistik, energi, dan manufaktur.
Wujud Kemitraan Strategis Indonesia–Korea
Proyek LINE merupakan salah satu simbol kerja sama ekonomi jangka panjang antara Indonesia dan Korea Selatan. Lotte Chemical, sebagai bagian dari Lotte Group, sebelumnya telah berinvestasi di sektor ritel dan makanan, dan kini memperluas portofolionya ke industri berat dan energi hijau di Indonesia.
CEO Lotte Chemical, Young Jun Lee, menegaskan bahwa pihaknya memilih Indonesia karena stabilitas ekonomi dan dukungan kebijakan pemerintah yang pro-investasi. “Indonesia memiliki potensi besar di bidang industri dan sumber daya manusia. Kami berharap proyek ini menjadi fondasi kuat bagi kolaborasi masa depan, termasuk dalam pengembangan bahan baku ramah lingkungan,” ujarnya.
Konteks APEC 2025 dan Arah Investasi Hijau
Pertemuan Airlangga dan Young Jun Lee juga menjadi bagian dari agenda persiapan KTT APEC 2025, yang mengusung tema “Sustainable Growth Through Innovation and Inclusion”. Dalam forum tersebut, Indonesia dan Korea Selatan diharapkan memperkuat komitmen bersama dalam mendorong investasi berkelanjutan dan transisi energi hijau di kawasan Asia Pasifik.
Pemerintah Indonesia menargetkan proyek-proyek besar seperti LINE Project dapat berkontribusi terhadap peningkatan nilai tambah industri nasional sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045, di mana sektor manufaktur menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.
“Dengan dukungan teknologi dan investasi dari mitra global seperti Korea Selatan, Indonesia optimistis bisa memperkuat posisi sebagai pusat industri petrokimia di Asia Tenggara sekaligus mendukung agenda ekonomi hijau yang inklusif,” tutup Airlangga.
0 Comments