Minat Investasi Tetap Tinggi, DPK BBSI Naik 214%

Minat Investasi Tetap Tinggi, DPK BBSI Naik 214%

Deposito Digital Makin Diminati, DPK Krom Bank Melonjak 214% di 2025

Setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan menjadi 5% pada pertengahan 2025, minat masyarakat terhadap produk simpanan perbankan, terutama deposito digital, terus meningkat tajam. Kebijakan moneter longgar ini mendorong bank-bank nasional untuk bersaing menawarkan bunga simpanan yang lebih menarik sekaligus memperluas layanan berbasis digital.

Berdasarkan data BI, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional pada Juni 2025 tumbuh 6,96% secara tahunan (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan Mei 2025 yang hanya mencatatkan pertumbuhan 3,9% (yoy). Lonjakan ini mengindikasikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan semakin kuat di tengah kondisi ekonomi yang mulai stabil pasca-gejolak inflasi global.

Kinerja Krom Bank Melejit

Tren positif juga tercermin pada kinerja PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI). Hingga Agustus 2025, bank digital ini berhasil membukukan DPK sebesar Rp6,30 triliun, melesat 214% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2 triliun.

Pertumbuhan paling signifikan berasal dari segmen tabungan yang naik 395%, disusul giro 235%, dan deposito 187%. Hal ini menunjukkan masyarakat tidak hanya mengandalkan deposito, tetapi juga mulai aktif menggunakan tabungan digital untuk transaksi harian.

Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, menegaskan bahwa tingginya minat masyarakat terhadap produk tabungan dan deposito menjadi pendorong utama lonjakan dana simpanan.

“Tabungan dan deposito Krom Bank memberikan kontribusi Rp6,28 triliun per Agustus 2025. Pertumbuhan ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang mengutamakan layanan cepat, fleksibel, dan aman,” ujarnya.

Strategi Inovasi dan Ekosistem Digital

Keberhasilan Krom Bank tidak lepas dari strategi inovasi berkelanjutan. Bank ini memperkuat ekosistem digital melalui kolaborasi dengan e-commerce, platform ride-hailing, hingga perusahaan fintech. Pendekatan ini bertujuan menjangkau segmen milenial dan Gen Z yang terbiasa dengan transaksi online.

Selain itu, Krom Bank mengedepankan pengalaman nasabah dengan fitur pembukaan rekening instan, suku bunga deposito kompetitif, dan sistem keamanan berlapis berbasis biometrik. Perusahaan juga menyeimbangkan likuiditas dengan strategi yang hati-hati antara modal inti, penghimpunan DPK, dan ekspansi kredit.

Update Terbaru: Pasar Deposito Digital Nasional

Fenomena meningkatnya deposito digital tidak hanya terjadi di Krom Bank. Beberapa bank digital lain, seperti Bank Jago, Bank Neo Commerce, dan SeaBank, juga melaporkan lonjakan simpanan di atas 100% pada paruh pertama 2025. Persaingan bunga deposito digital yang rata-rata berada di kisaran 5%–6,5% membuat masyarakat semakin tertarik memindahkan dana dari bank konvensional ke layanan digital.

Menurut analis perbankan, pertumbuhan deposito digital diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir 2025, terutama jika BI masih mempertahankan suku bunga acuan di level 5%. Selain itu, dukungan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong literasi keuangan digital juga memperkuat tren ini.

Prospek ke Depan

Melihat momentum tersebut, Krom Bank menargetkan pertumbuhan DPK bisa tembus Rp8 triliun hingga akhir 2025. Perusahaan juga berencana memperluas penyaluran kredit ke sektor produktif, khususnya UMKM berbasis digital, guna menjaga keseimbangan bisnis antara simpanan dan pembiayaan.

Dengan strategi digital-first, bunga simpanan kompetitif, serta fokus pada keamanan transaksi, Krom Bank diprediksi akan tetap menjadi salah satu pemain utama di industri bank digital Indonesia.