Nikita Mirzani Bantah Memeras Reza Gladys, Uang Rp4 Miliar Disebut Bayaran Review

Nikita Mirzani Bantah Tuduhan Pemerasan Rp4 Miliar, Sebut Uang Tersebut Bayaran Endorse
Artis dan selebritas kontroversial Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan setelah dituduh melakukan pemerasan dan pencucian uang oleh pengusaha Reza Gladys, pemilik merek skincare ternama Glafidsya. Namun, Nikita dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa uang sebesar Rp4 miliar yang menjadi permasalahan bukanlah hasil pemerasan, melainkan merupakan bayaran sah atas jasanya sebagai endorser dan reviewer produk.
“Uang itu adalah bayaran atas pekerjaan saya. Tidak ada unsur pemerasan sedikit pun,” ujar Nikita Mirzani usai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).
Menurut pengakuannya, nilai total kontrak yang disepakati dengan pihak Reza Gladys bahkan mencapai Rp5 miliar, dan Rp4 miliar di antaranya telah ditransfer sebagai bagian dari pembayaran kerja sama tersebut.
Dugaan Manipulasi Dakwaan, Kuasa Hukum Nikita Lakukan Perlawanan Hukum
Dalam proses persidangan yang masih berlangsung, tim kuasa hukum Nikita Mirzani mengajukan keberatan atas dakwaan yang dianggap tidak sesuai dengan fakta hukum. Mereka menyebut adanya indikasi manipulasi dalam penyusunan dakwaan, termasuk kesalahan dalam pengenaan pasal dan pengidentifikasian pihak korban.
“Kami menduga ada upaya untuk memaksakan perkara ini agar tetap berjalan. Pasal-pasal yang dikenakan kepada klien kami sangat tidak relevan dengan fakta yang terjadi,” ungkap salah satu pengacara Nikita, Faisal Malik, di luar ruang sidang.
Kuasa hukum Nikita juga menyoroti proses pelaporan yang dinilai janggal, serta menduga ada unsur tekanan politik atau kepentingan bisnis tertentu yang ikut bermain di balik kasus ini.
Nikita Mirzani Menangis di Persidangan: ‘Saya Hanya Ingin Pulang’
Di tengah persidangan yang penuh tekanan, Nikita terlihat emosional dan menangis ketika menceritakan dampak kasus ini terhadap kehidupannya sebagai seorang ibu.
“Saya hanya ingin pulang. Anak-anak saya butuh saya. Kasus ini sangat menguras tenaga dan pikiran,” kata Nikita dengan suara bergetar, seraya mengusap air mata.
Nikita mengaku bahwa kasus ini kembali mengganggu kestabilan hidupnya, terutama setelah dirinya berusaha menjalani kehidupan yang lebih tenang dalam beberapa tahun terakhir. Ia berharap proses hukum bisa segera berakhir secara adil dan tanpa campur tangan pihak luar.
Awal Mula Konflik: Kontrak Bisnis atau Wanprestasi?
Permasalahan antara Nikita dan Reza bermula dari kerja sama bisnis di sektor promosi produk kecantikan, di mana Nikita dipercaya menjadi bintang kampanye dan reviewer dari produk skincare Glafidsya. Namun, Reza Gladys merasa bahwa Nikita tidak memenuhi kewajiban promosi sebagaimana yang disepakati, dan mengklaim mengalami kerugian secara finansial dan reputasi.
Akibatnya, Reza melaporkan Nikita ke polisi atas dugaan penipuan, penggelapan, serta pencucian uang, yang kemudian dikembangkan oleh Kejaksaan menjadi kasus dugaan pemerasan.
Menanggapi hal itu, Nikita justru menuding balik bahwa Reza telah melakukan pencemaran nama baik dan menyebarkan informasi tidak benar ke publik serta media sosial.
Update Terbaru: Saksi Ahli dan Audit Kontrak Disorot
Dalam perkembangan terbaru, pihak Nikita Mirzani telah mengajukan permintaan agar saksi ahli di bidang digital forensik dan kontrak periklanan dihadirkan di sidang berikutnya. Mereka ingin membuktikan bahwa komunikasi antara Nikita dan pihak Glafidsya merupakan percakapan bisnis biasa yang bisa dibuktikan melalui rekam jejak digital.
Selain itu, tim hukum juga sedang menyiapkan audit independen terhadap nilai kontrak dan aktivitas promosi Nikita, termasuk unggahan media sosial dan dokumentasi kerja sama, sebagai bukti bahwa jasa tersebut telah dijalankan.
Respons Publik Terbelah, Kasus Jadi Sorotan Media Hiburan dan Hukum
Kasus ini menjadi bahan pembicaraan hangat di media sosial dan televisi nasional. Banyak warganet yang mendukung Nikita dengan tagar #DukungNikita, menilai ia sedang dikriminalisasi. Namun tak sedikit juga yang meminta agar proses hukum dijalankan tanpa intervensi dari opini publik.
Pengamat hukum dari Universitas Indonesia, Dr. Rina Agustina, menyebut bahwa kasus ini perlu ditangani secara objektif, karena menyangkut dua aspek: perdata (kontrak bisnis) dan pidana (dugaan pemerasan).
“Jika memang ada perjanjian bisnis yang jelas dan bukti pembayaran resmi, maka dugaan pemerasan seharusnya gugur,” ujar Rina dalam wawancara dengan stasiun TV lokal.
Penutup: Nikita Minta Proses Hukum Transparan
Nikita Mirzani berharap agar keadilan bisa ditegakkan tanpa intimidasi dan opini yang menyesatkan. Ia menyerukan kepada publik untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar sebelum ada putusan resmi dari pengadilan.
“Saya percaya pada hukum. Tapi saya juga tidak mau dijadikan korban permainan orang-orang yang punya kekuasaan dan uang,” pungkasnya.
Sidang lanjutan dijadwalkan digelar minggu depan dengan agenda pemeriksaan saksi dari kedua belah pihak. Publik pun masih menantikan bagaimana akhir dari konflik hukum antara dua figur publik ini.
0 Comments