Pacar Ammar Zoni Bayar Rp500 Ribu per Minggu untuk Kamar di Lapas Salemba

Pacar Ammar Zoni Bayar Rp500 Ribu per Minggu untuk Kamar di Lapas Salemba

Kisah Terbaru Ammar Zoni: Dari Salemba ke Nusakambangan, Perjuangan Hidup dan Sorotan untuk Sang Kekasih

Artis sekaligus terpidana kasus narkoba, Ammar Zoni, kembali menjadi perhatian publik setelah resmi dipindahkan dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, ke Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada pertengahan Oktober 2025. Pemindahan ini menandai babak baru dalam perjalanan hukumnya yang penuh lika-liku, sekaligus menyorot kehidupan pribadi sang aktor bersama kekasihnya, drg. Kamelia.


1. Pemindahan ke Lapas Super Maksimum Nusakambangan

Pemindahan Ammar dilakukan karena ia dikategorikan sebagai tahanan dengan risiko tinggi (high risk). Pihak Kementerian Hukum dan HAM menyebut langkah itu diambil demi keamanan, terutama setelah muncul dugaan adanya peredaran narkoba dari dalam Rutan Salemba yang melibatkan beberapa napi.

Setibanya di Nusakambangan, Ammar langsung ditempatkan di sel isolasi bertipe “one man one cell”, artinya satu orang menghuni satu sel khusus dengan pengawasan ketat selama 24 jam. Fasilitas ini diperuntukkan bagi napi yang dianggap memiliki potensi mengganggu stabilitas keamanan di lapas.

Meski demikian, kuasa hukum Ammar mengkritik keputusan tersebut. Ia menilai pemindahan dilakukan terlalu cepat karena Ammar belum memiliki vonis tetap dalam kasus terbaru yang menjeratnya. Beberapa pihak juga menyoroti bahwa langkah itu berpotensi melanggar asas praduga tak bersalah.

Namun, pihak Kemenkumham menegaskan bahwa keputusan tersebut semata-mata dilakukan untuk menekan potensi penyalahgunaan jaringan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan. Bahkan, sejumlah anggota DPR mendukung langkah tegas pemerintah untuk memindahkan semua bandar dan pelaku berat kasus narkoba ke Nusakambangan agar tidak lagi memiliki akses berkomunikasi dengan jaringan di luar.


2. drg. Kamelia, Kekasih yang Setia dan Jadi Sorotan

Bersamaan dengan kabar pemindahan Ammar, publik mulai menyoroti sosok kekasihnya, drg. Kamelia, yang diketahui sangat aktif mengurus berbagai kebutuhan Ammar selama di tahanan. Dalam wawancara baru-baru ini, Kamelia mengungkap bahwa dirinya membayar biaya kamar penjara sebesar Rp500 ribu per minggu untuk sang kekasih.

“Iya, itu betul. Bayarnya Rp500.000 per minggu,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sejak menjalin hubungan dengan Ammar, ia yang mengambil alih seluruh urusan keuangan, termasuk hasil bisnis properti Ammar di luar tahanan.

“Saya kenal Bang Ammar saat dia sudah ditahan. Semenjak itu, saya yang ambil alih keuangannya karena dia masih punya bisnis properti di luar. Keuntungan bisnis itu diserahkan ke saya untuk dikelola dan memenuhi kebutuhannya di dalam penjara,” ungkap Kamelia.

Menurutnya, dana dari hasil bisnis properti tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan Ammar, mulai dari biaya kamar hingga keperluan sehari-hari.

Kamelia juga dengan tegas membantah rumor yang menyebut dirinya menerima uang dari hasil jual beli narkoba. Ia menegaskan bahwa semua dana yang ia kelola murni berasal dari sumber yang legal.

“Sekali lagi, enggak ada transferan uang dari Bang Ammar ke saya. Enggak ada sama sekali, dan saya tidak pernah terlibat dalam hal-hal yang berkaitan dengan narkoba,” tegasnya.


3. Proses Hukum yang Belum Usai

Hingga kini, Ammar Zoni masih menjalani proses hukum terkait kasus dugaan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di dalam tahanan. Ia telah beberapa kali menjalani sidang secara daring dari Nusakambangan. Kuasa hukumnya menyebut hal ini membuat Ammar sulit berkomunikasi langsung dan membela diri secara leluasa di pengadilan.

Kasus terbaru ini menambah panjang daftar permasalahan hukum Ammar Zoni. Sebelumnya, ia pernah ditangkap untuk kasus serupa pada 2017 dan 2023. Pemindahan ke Nusakambangan kali ini menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba, termasuk di kalangan publik figur.

Namun, sejumlah pakar hukum menilai bahwa pemindahan tahanan ke lapas berkeamanan tinggi tidak otomatis menyelesaikan akar masalah peredaran narkoba di dalam penjara. Menurut mereka, yang lebih penting adalah memperkuat sistem pengawasan, transparansi petugas, serta digitalisasi komunikasi tahanan agar tidak disalahgunakan.


4. Dampak Sosial dan Pandangan Publik

Kasus Ammar Zoni memunculkan banyak pertanyaan publik: bagaimana seorang selebritas yang sebelumnya sukses bisa kembali terseret kasus serupa, dan bagaimana kehidupan pribadinya bertahan di tengah tekanan sosial.

Kisah cinta Ammar dan drg. Kamelia menjadi sorotan karena menampilkan sisi lain dari kehidupan seorang narapidana terkenal. Banyak netizen yang memuji kesetiaan Kamelia, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan alasan ia begitu loyal kepada seseorang yang tengah menghadapi kasus berat.

Kamelia sendiri mengaku tetap setia karena percaya bahwa Ammar masih memiliki niat baik untuk berubah. Ia menyebut, hubungan mereka tidak hanya berdasarkan perasaan, tetapi juga pada komitmen dan keyakinan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua.


5. Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Kasus Ammar Zoni masih berjalan dan belum ada keputusan akhir dari pengadilan. Jika terbukti bersalah, ia berpotensi menghadapi hukuman tambahan di luar masa pidana sebelumnya.

Di sisi lain, publik menunggu bagaimana nasib bisnis properti yang disebut-sebut menjadi sumber penghasilan Ammar, serta apakah benar pengelolaan keuangannya berjalan sesuai aturan hukum.

Kisah ini juga menjadi refleksi bagi sistem pemasyarakatan Indonesia: apakah pemindahan ke Nusakambangan benar-benar efektif menekan jaringan narkoba, atau hanya menjadi langkah simbolis semata.


Penutup

Kehidupan Ammar Zoni kini berada di persimpangan antara penyesalan dan harapan. Dari balik jeruji besi Nusakambangan, ia disebut bertekad memperbaiki diri dan menebus kesalahan masa lalu. Sementara itu, drg. Kamelia tetap menjadi sosok yang setia mendampingi, meski harus menghadapi tekanan publik dan pandangan miring masyarakat.

Kasus ini bukan hanya tentang seorang artis yang terjerat narkoba, tetapi juga potret nyata dari rumitnya sistem hukum, kehidupan di balik penjara, dan perjuangan seseorang untuk mendapatkan kesempatan kedua.