Partai Demokrat di DPR AS Kesulitan Sepakat Soal Agenda ‘Pekan Kripto’

Demokrat Terpecah Saat DPR AS Bersiap Voting UU Kripto Penting
Pekan depan, DPR Amerika Serikat akan melakukan voting untuk dua rancangan undang-undang penting terkait kripto, yaitu GENIUS Act (yang mengatur stablecoin) dan CLARITY Act (yang mengatur struktur pasar kripto).
Partai Republik, dengan dukungan dari Gedung Putih, mendorong agar kedua RUU ini segera disahkan. Tapi di sisi lain, Partai Demokrat terlihat belum punya sikap yang jelas dan kompak dalam menyambut apa yang disebut sebagai “Crypto Week”.
Beberapa tokoh senior Demokrat mendorong agar partai secara resmi menolak kedua RUU tersebut dan melakukan lobi untuk mengarahkan suara “tidak”. Namun, upaya ini sebagian besar tidak berhasil karena banyak anggota Demokrat lainnya yang justru mendukung RUU tersebut karena alasan masing-masing.
Saat ini, CLARITY Act diperkirakan akan tetap lolos voting, meski dengan selisih suara yang tipis. Ini berbeda dari tahun lalu, ketika rancangan undang-undang serupa disahkan dengan dukungan kuat dari kedua partai. Bila voting kali ini lebih terbelah secara politik, hal ini bisa mengecewakan industri kripto yang sudah menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menjadikan kripto sebagai isu non-partisan (bukan isu politik).
Apa yang Menjadi Sumber Perpecahan?
Beberapa anggota Demokrat menentang keras kedua RUU ini karena tidak mencantumkan aturan yang melarang Donald Trump untuk menjalankan bisnis kripto saat menjabat presiden. Mereka melihat dukungan terhadap RUU ini sebagai bentuk pembiaran terhadap konflik kepentingan Trump.
Salah satu staf Demokrat mengatakan, “Kami ingin semua orang paham betul apa yang mereka dukung. Jika kamu memilih ‘ya’, artinya kamu mendukung korupsi Trump.”
Meski begitu, ada juga anggota Demokrat yang kemungkinan besar akan tetap memilih mendukung, terutama mereka yang duduk di Komite Pertanian, yang bulan lalu sudah meloloskan CLARITY Act ke tahap voting.
Salah satunya adalah Anggota DPR Angie Craig (D-MN), yang sejak lama dikenal pro terhadap industri kripto. Tahun lalu, kelompok super PAC (komite politik) yang mendukung kripto menggelontorkan lebih dari $1 juta untuk mendukung kampanye pemilihannya kembali. Craig kini mencalonkan diri untuk kursi Senat Minnesota, dan pemilu tahun depan diperkirakan akan jadi ajang besar bagi pengaruh dana dari kelompok lobi kripto yang sudah menyiapkan dana hingga $80 juta.
Seorang pengamat politik mengatakan bahwa meskipun Demokrat sering tampil vokal melawan Trump dan isu korupsi, semuanya bisa berubah jika sudah menyangkut urusan dana kampanye.
Perwakilan dari Craig serta pemimpin Demokrat Hakeem Jeffries dan Katherine Clark tidak memberikan komentar atas isu ini.
Sementara itu, Maxine Waters (D-CA), tokoh Demokrat di Komite Jasa Keuangan, menyamakan RUU kripto yang akan divoting ini dengan RUU lain yang dianggap “trik Trump” yang gagal ditolak sebelumnya.
“Setelah memberikan kado besar kepada para miliarder dan memotong kebutuhan dasar rakyat Amerika, kini Partai Republik kembali mendorong undang-undang yang membuat Kongres ikut terlibat dalam skema kripto Trump—yang hanya menguntungkan dirinya, keluarganya, dan para miliarder sekutunya,” kata Waters.
Beberapa jam setelah pernyataan itu, Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) juga mengeluarkan siaran pers berjudul “CORRUPTION WATCH”, yang menyoroti bagaimana Trump mengatur kebijakan kripto demi keuntungan pribadi.
0 Comments