Pengguna Bitcoin Secara Tidak Sengaja Bayar Biaya Transaksi USD 105.000 untuk Kirim BTC Senilai USD 10

Pengguna Bitcoin Secara Tidak Sengaja Bayar Biaya Transaksi USD 105.000 untuk Kirim BTC Senilai USD 10

Pengguna Bitcoin Bayar Lebih dari Rp1,6 Miliar untuk Kirim Bitcoin Senilai Rp160 Ribu

Seorang pengguna Bitcoin dilaporkan membayar biaya transaksi lebih dari $105.000 (sekitar Rp1,6 miliar) hanya untuk mengirim Bitcoin senilai $10 (sekitar Rp160 ribu) pada Selasa lalu, menurut data blockchain.

Transaksi tidak biasa ini pertama kali diperhatikan oleh komunitas kripto di platform X (sebelumnya Twitter). Berdasarkan data dari Mempool, pengguna tersebut hanya mengirim 0.00010036 BTC, tetapi membayar biaya hampir 1 BTC untuk transaksi tersebut.

Nick Hansen, CEO dari Luxor Mining Pool, mengatakan kepada Decrypt bahwa transaksi itu tampak dibuat dengan cara yang “tidak standar,” yang kemungkinan besar merupakan kesalahan teknis atau human error.

Biasanya, biaya transaksi Bitcoin sangat kecil, sering kali di bawah $1. Menurut data dari BitInfoCharts, rata-rata biaya transaksi saat ini hanya sekitar $0,91. Sebagai perbandingan, tim Decrypt bahkan hanya membayar kurang dari $0,30 untuk mengirim Bitcoin senilai $10 pada hari yang sama.

Dalam dompet kripto (crypto wallet), pengguna bisa menyesuaikan biaya transaksi (custom fee) agar transaksi diproses lebih cepat. Namun, sebagian besar wallet akan memberikan peringatan jika biaya terlalu tinggi.

Di jaringan Bitcoin, pengguna membayar biaya kepada para miner sebagai imbalan atas proses verifikasi transaksi. Sebagai gantinya, miner mendapatkan biaya tersebut serta reward berupa Bitcoin baru yang dicetak.

Walaupun Bitcoin semakin sering digunakan sebagai alat pembayaran barang dan jasa, penggunaannya masih belum mencapai level arus utama (mainstream).

Saat ini, harga Bitcoin berada di sekitar $103.000, turun lebih dari 2% dalam 24 jam terakhir dan turun 18% dari level tertingginya di awal Oktober yang mencapai $126.000.

Scott Norris, CEO perusahaan penambangan independen Optiminer, mengatakan bahwa pengguna tersebut mungkin tidak memperhatikan detail transaksi.
“Sebetulnya tidak sulit untuk mengatur biaya transaksi secara manual di banyak wallet,” ujarnya. “Sulit untuk memastikan apakah ini kesalahan atau memang sengaja — mungkin saja orangnya sedang tidak fokus.”