Bitcoin Bisa Naik ke $130.000 Sebelum Alami Tekanan Jual, Menurut Laporan Glassnode

Dalam laporan yang dirilis pada 16 Juli, Glassnode menyebutkan bahwa harga Bitcoin (BTC) masih memiliki ruang untuk naik hingga $130.000 sebelum memasuki zona di mana permintaan biasanya mulai melemah.

Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Baru

Bitcoin baru saja keluar dari kisaran harga konsolidasi antara $100.000 hingga $110.000 dan mencetak rekor baru di sekitar $122.000. Dengan kenaikan ini, BTC berhasil melewati area-area penting di mana banyak investor sebelumnya membeli, seperti pada level $93.000–$97.000 dan $104.000–$110.000.

Sekarang, karena harga sudah berada di atas level tersebut, investor yang membeli di kisaran itu bisa menjadi support jika harga turun lagi. Para trader akan mengamati apakah permintaan akan muncul kembali di area ini.

Aktivitas Beli Kuat di Bawah Harga Saat Ini

Glassnode menggunakan heatmap distribusi biaya akuisisi dan menemukan bahwa pembelian besar-besaran terjadi di dua zona harga yang baru saja dilewati tersebut. Ketika Bitcoin menembus zona tersebut, area yang sebelumnya menjadi tekanan jual kini bisa berubah menjadi level support, karena investor lama berupaya mempertahankan posisi mereka.

Jika BTC turun kembali ke kisaran $104.000–$110.000, pelaku pasar akan melihat apakah ada tekanan beli baru yang muncul.

Mayoritas Holder Saat Ini dalam Kondisi Untung

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa sebagian besar suplai Bitcoin saat ini berada dalam kondisi profit. Harga saat ini berada di atas kuantil 95% dari biaya rata-rata kepemilikan, yakni sekitar $107.400.

Dalam siklus sebelumnya, ketika harga Bitcoin naik tajam di atas level ini, banyak investor mulai mengambil keuntungan. Hal ini bisa memicu tekanan jual yang lebih besar jika dilakukan secara massal.

Terbukti, setelah menyentuh $122.600, harga Bitcoin sempat terkoreksi ke $115.900 karena aksi jual dari investor jangka pendek yang ingin merealisasikan keuntungan.

Potensi Resistance dan Risiko Kelelahan Permintaan

Glassnode juga menunjukkan bahwa resistance berikutnya berada di sekitar level STH+2, yaitu sekitar $136.000. Banyak trader melihat angka psikologis $130.000 sebagai target jangka pendek berikutnya.

Namun, laporan juga memperingatkan adanya sinyal pasar yang mulai “overheated.” Saat ini, 95% pemegang jangka pendek (STH) berada dalam kondisi profit—jauh di atas rata-rata jangka panjang yang hanya 88%. Dalam sejarah pergerakan Bitcoin, kondisi seperti ini sering kali diikuti oleh melemahnya permintaan pasar secara keseluruhan.