Perusahaan Ini Pede IPO Setelah Laba Bersihnya Naik 415%

Perusahaan Ini Pede IPO Setelah Laba Bersihnya Naik 415%

PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 360 juta saham atau 24,66%. Harganya dipatok Rp 100/saham sehingga nilai IPO keseluruhan sebesar Rp 36 miliar.

Dalam prospektus final IPO, Multisarana Intan Eduka membuka masa penawaran umum sejak 2-8 Agustus 2023 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah MNC Sekuritas dan KB Valbury Sekuritas.

Bersamaan dengan IPO, MSIE menerbitkan sebanyak 180 juta waran seri I secara gratis kepada pemegang saham IPO. Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 waran. Di mana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 250. Total hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 45 miliar.

Multisarana Intan Eduka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estat dan aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan, dan penunjang usaha lainnya. Perseroan didirikan pada tahun 2011 dan berdomisili di Surabaya.

Kegiatan utama Multisarana Intan Eduka saat ini adalah menyewakan dua properti yang berada di Jl Pattimura, Plaza Segi 8, Surabaya kepada Yayasan Intan Eduka yang mengelola IPH School, sebuah sekolah swasta bertaraf internasional di Surabaya.

Perseroan memulai usahanya dengan mengakusisi tanah dan gedung di Jl Pattimura No 2. Gedung tersebut kemudian disewa oleh Yayasan Intan Eduka yang menaungi SD-SMA IPH Schools.

Perseroan juga mengakusisi tanah di Jl Pattimura No 24 yang kemudian disewa bangun pakai oleh Yayasan Intan Eduka di tanggal 1 November tahun 2011. Pembangunan konstruksi gedung sekolah di Jl Pattimura No 24 selesai pada tahun 2015. Gedung ini kemudian dioperasikan sebagai playgroup & kindergarten sejak Juli 2015.

Pemegang saham MSIE, yakni Imanuel Herman Prawiromaruto 40%, Suzanna Rosa Prawiromaruto 40%, dan Swandriyani Hudianto 20%.

Seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 70% akan digunakan untuk rencana pengadaan lahan, baik melalui akusisi (baik aset maupun perusahaan pemilik aset) ataupun sewa/kerja sama jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru. Sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja.

Pendapatan Multisarana Intan Eduka (MSIE) per 31 Mei 2023 adalah sebesar Rp 1,57 miliar yang berasal dari sewa properti IPH School Surabaya. Manajemen MSIE menjelaskan bahwa pendapatan tercatat meningkat signifikan sebesar Rp 280 juta, atau sebesar 21,65% dibandingkan periode 31 Mei 2022.

“Peningkatan pendapatan di periode ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan sewa yang diterima perseroan di periode ini,” terang manajemen.

Selanjutnya, manajemen mengungkapkan bahwa laba kotor pada tanggal 31 Mei 2023 adalah sebesar Rp 1,33 miliar. Laba kotor meningkat signifikan sebesar Rp 820 juta, atau 159,31% dibandingkan periode 31 Mei 2022. Hal ini karena perubahan kebijakan perseroan dalam mencatatkan properti investasi dari metode biaya menjadi metode fair value sehingga perseroan tidak mencatatkan penyusutan sejak tahun 2023.

Sementara itu, laba tahun berjalan pada tanggal 31 Mei 2023 adalah sebesar Rp 941 juta. Manajemen menyatakan, laba tahun berjalan meningkat sebesar Rp 758 juta atau sebesar 415% dibandingkan periode 31 Mei 2022. Per 31 Mei 2023, jumlah aset Multisarana Intan Eduka (MSIE) Rp 92,55 miliar, liabilitas Rp 11,31 miliar, dan ekuitas Rp 81,23 miliar.

Source : https://investor.id/