Beras Premium Kembali Dijual di Toko Ritel Modern, Ini Harganya

Beras Premium Kembali Mengisi Rak Ritel Modern, Harga Turun dan Pasokan Mulai Stabil
Beras premium kini mulai kembali tersedia di berbagai toko ritel modern setelah sempat menghilang beberapa waktu lalu. Kehadiran kembali produk ini disertai dengan penurunan harga, yakni sebesar Rp1.000 per kemasan 5 kilogram (kg). Kini, harga beras premium dibanderol Rp73.500 per 5 kg, atau lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp74.500.
Latar Belakang Kelangkaan
Sebelumnya, stok beras premium di ritel modern sempat menipis akibat adanya temuan bahwa sebagian merek tidak memenuhi standar mutu premium. Temuan ini membuat sejumlah produk harus ditarik dari peredaran dan dilakukan retur. Kondisi tersebut sempat menimbulkan keresahan di kalangan konsumen, mengingat beras premium selama ini menjadi salah satu pilihan utama rumah tangga kelas menengah di perkotaan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, menjelaskan bahwa produsen sudah kembali mengirimkan hasil produksi terbaru sejak awal Agustus 2025. Ia berharap kualitas produk yang kini masuk ke pasaran benar-benar sesuai standar premium.
“Harapan kami, produksi baru benar-benar sesuai kualitas premium sehingga pasokan kembali stabil. Kualitas harus dijaga karena beras premium selama ini menjadi andalan bagi konsumen,” tegas Solihin, Sabtu (23/8/2025).
Pasokan Lama dan Dampak Penjualan
Meski pasokan baru sudah mulai masuk, beberapa gerai ritel masih menampilkan stok lama yang belum sempat diretur. Menurut Solihin, sebagian produsen sebenarnya sudah mengajukan retur, namun penggantian dengan produk baru masih menunggu proses distribusi.
Keputusan menarik produk lama berdampak signifikan terhadap penjualan. “Volume penjualan berkurang karena merek beras yang terindikasi oplosan berkontribusi besar terhadap penjualan,” jelasnya.
Update: Peran Pemerintah dan Bulog
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog juga ikut memantau kondisi pasokan beras di pasaran. Sejak awal tahun, Bulog sudah meningkatkan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke pasar tradisional maupun ritel modern untuk menjaga keseimbangan harga.
Bapanas menegaskan bahwa pengawasan mutu beras premium akan diperketat, termasuk pengujian laboratorium untuk memastikan kandungan, kualitas, dan keaslian beras yang beredar sesuai standar. Langkah ini diambil agar kasus beras oplosan tidak terulang dan konsumen terlindungi.
Kondisi Pasar dan Konsumsi
Data Bapanas mencatat bahwa konsumsi beras masyarakat Indonesia rata-rata mencapai 29,5 juta ton per tahun, dengan sekitar 20% di antaranya merupakan beras premium. Oleh karena itu, ketersediaan dan kualitas beras premium menjadi faktor penting bagi kestabilan pasar pangan nasional.
Selain itu, tren belanja konsumen di ritel modern juga meningkat pasca pandemi, sehingga permintaan beras premium di jalur ini relatif lebih tinggi dibandingkan pasar tradisional. Penurunan harga Rp1.000 per kemasan diperkirakan bisa mendorong pemulihan penjualan di segmen ini.
Outlook ke Depan
Pengamat pangan menilai, jika distribusi dan pengawasan berjalan lancar, pasokan beras premium akan kembali normal dalam beberapa minggu ke depan. Namun, faktor cuaca, biaya logistik, dan harga gabah di tingkat petani tetap perlu diperhatikan karena bisa memengaruhi stabilitas harga beras.
“Stok nasional relatif aman hingga akhir tahun, tetapi koordinasi antara produsen, ritel, dan pemerintah harus lebih erat agar kejadian serupa tidak kembali terjadi,” ujar seorang analis pangan.
Dengan kondisi ini, konsumen diharapkan kembali tenang karena beras premium sudah tersedia lagi di rak-rak ritel modern dengan harga yang lebih terjangkau dan kualitas yang lebih terjamin.
0 Comments