Harga Pangan Hari Ini 4 Mei 2025: Harga Cabai dan Daging Ayam Turun

Penurunan dan Kenaikan Harga Bahan Pokok di Indonesia: Update Mei 2025
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatatkan bahwa harga beberapa bahan pokok di tingkat konsumen mengalami perubahan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Salah satu penurunan yang diperhatikan adalah harga cabai rawit merah yang turun tipis menjadi Rp60.266 per kilogram (kg), dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp60.716 per kg. Meskipun penurunan ini terbilang kecil, hal tersebut memberikan sedikit keringanan bagi konsumen yang bergantung pada cabai rawit merah untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain cabai rawit merah, harga daging ayam ras juga mengalami penurunan. Berdasarkan data terbaru, harga ayam ras kini tercatat Rp33.516 per kg, turun dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp34.219 per kg. Penurunan harga ini dapat menjadi kabar baik bagi masyarakat, terutama bagi keluarga yang mengandalkan ayam sebagai sumber protein utama dalam menu sehari-hari mereka.
Harga Beras dan Komoditas Pokok Lainnya
Di sektor beras, meskipun ada penurunan harga, dampaknya cukup terbatas. Beras premium kini dijual dengan harga Rp15.524 per kg, sedikit menurun dibandingkan dengan harga sebelumnya yang mencapai Rp15.549 per kg. Begitu juga dengan harga beras medium yang turun menjadi Rp13.609 per kg, dari harga sebelumnya yang berada di Rp13.718 per kg. Beras SPHP (Stabilitas Harga Pangan) dari Bulog juga mengalami penurunan kecil, yaitu menjadi Rp12.561 per kg, dari sebelumnya Rp12.612 per kg. Penurunan harga beras ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang sangat bergantung pada konsumsi beras dalam kehidupan sehari-hari.
Komoditas lain yang tercatat mengalami penurunan adalah harga jagung, yang turun di tingkat peternak menjadi Rp5.846 per kg, dibandingkan dengan harga sebelumnya yang tercatat Rp6.148 per kg. Penurunan harga jagung ini sangat berpengaruh terhadap industri peternakan, terutama dalam sektor pakan ternak. Begitu juga dengan harga kedelai biji kering impor, yang turun menjadi Rp10.667 per kg, dibandingkan harga sebelumnya yang berada di Rp10.776 per kg. Penurunan harga kedelai ini memberikan dampak langsung pada industri pangan olahan, terutama dalam produksi tempe dan tahu yang sangat populer di Indonesia.
Kenaikan Harga Beberapa Komoditas
Namun, tidak semua harga bahan pokok mengalami penurunan. Beberapa komoditas justru mencatatkan kenaikan harga yang signifikan, di antaranya cabai merah keriting, daging sapi, dan minyak goreng.
Harga cabai merah keriting mengalami kenaikan menjadi Rp54.314 per kg, meningkat dari harga sebelumnya yang tercatat Rp53.488 per kg. Begitu pula dengan harga cabai merah besar, yang naik menjadi Rp48.266 per kg, dari harga sebelumnya yang berada di Rp47.873 per kg. Kenaikan harga cabai merah ini sebagian besar dipengaruhi oleh faktor cuaca yang ekstrem dan gangguan pasokan dari daerah penghasil cabai utama.
Sementara itu, harga daging sapi murni juga mengalami kenaikan, yang kini tercatat mencapai Rp136.491 per kg, naik tipis dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp135.672 per kg. Kenaikan harga daging sapi ini dipengaruhi oleh permintaan yang cukup tinggi, serta fluktuasi harga pakan ternak yang semakin meningkat.
Harga Minyak Goreng: Fluktuasi dan Dampaknya
Harga minyak goreng juga menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Minyak goreng kemasan tercatat mengalami kenaikan harga, kini mencapai Rp20.290 per liter, naik dari sebelumnya yang berada di Rp20.773 per liter. Kenaikan ini disebabkan oleh faktor produksi dan distribusi yang lebih mahal, serta peningkatan harga bahan baku minyak goreng, seperti minyak kelapa sawit.
Namun, di sisi lain, minyak goreng curah dan produk Minyakita justru mengalami penurunan harga. Minyak goreng curah tercatat turun menjadi Rp17.573 per liter, sementara Minyakita turun menjadi Rp17.359 per liter. Penurunan ini memberikan angin segar bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang lebih memilih minyak goreng curah sebagai alternatif yang lebih terjangkau.
Tantangan dan Solusi Ke Depan
Pemerintah terus berupaya untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Meskipun ada penurunan harga pada beberapa komoditas, kenaikan harga pada bahan pokok lainnya tetap menjadi perhatian. Kebijakan yang tepat dan pengawasan distribusi yang lebih baik akan menjadi kunci untuk menanggulangi lonjakan harga yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Selain itu, langkah-langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian lokal dan memperkuat ketahanan pangan nasional juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan pasokan bahan pokok. Pemanfaatan teknologi dalam pertanian, seperti sistem irigasi yang lebih efisien, serta pemanfaatan data untuk memantau harga dan pasokan secara real-time, dapat membantu pemerintah dalam merespons fluktuasi harga dengan lebih cepat dan akurat.
Peran Konsumen dalam Menjaga Stabilitas Harga
Masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok dengan cara memilih produk yang lebih ramah anggaran, serta menghindari perilaku konsumtif yang dapat memperburuk kondisi pasar. Edukasi kepada konsumen mengenai cara memilih bahan pangan yang berkualitas namun terjangkau juga menjadi langkah penting dalam menghadapi inflasi harga pangan.
Dengan kebijakan yang tepat dan kesadaran kolektif antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan fluktuasi harga bahan pokok dapat dikelola dengan lebih baik, dan stabilitas ekonomi dapat tercapai.
0 Comments