Kenapa Analis Bilang Pola Harga XRP Tidak Bearish

Kenapa Analis Bilang Pola Harga XRP Tidak Bearish

Analis Tetap Hati-Hati Tapi Optimis Soal Harga XRP

Harga XRP turun hampir 7% minggu lalu. Penurunan ini terjadi karena ketegangan geopolitik yang meningkat, terutama setelah AS melakukan serangan udara ke fasilitas Iran. Harga turun dari sekitar $2,20 ke level terendah sekitar $1,90, lalu stabil di sekitar $2,06.

Trader berpengalaman, Peter Brandt, melihat pola Head-and-Shoulders (H&S) di grafik XRP. Pola ini biasanya menandakan kemungkinan harga akan turun jika level support penting pecah. Tapi Brandt mengingatkan untuk tidak langsung mengambil kesimpulan negatif. Dia menekankan XRP harus tetap di atas support $1,80. Jika harga ditutup di bawah level itu selama satu minggu penuh, maka skenario bearish bisa terjadi.

Sementara itu, analis EGRAG CRYPTO memberikan pandangan yang lebih optimis berdasarkan beberapa indikator teknikal.

Salah satunya adalah Gaussian Channel, indikator yang mengukur kekuatan tren dan potensi pembalikan. Saat ini batas bawah channel ini ada di sekitar $1,75. Jika XRP tetap di atas level ini, momentum bullish bisa bertahan. Namun, jika turun di bawahnya, ada risiko tekanan jual meningkat.

Selain itu, EMA 21-minggu (Exponential Moving Average) juga penting bagi trader untuk mengidentifikasi tren utama. Penutupan di atas EMA $2,33 menunjukkan momentum bullish yang kuat. Selanjutnya, menembus resistance di $2,65 akan mengkonfirmasi tren bullish jangka panjang yang solid.

EGRAG juga menggunakan analisis Elliott Wave, metode yang mengamati pola gelombang harga berulang untuk memprediksi target harga berikutnya. Dengan menggunakan rasio Elliott Wave, XRP bisa mencapai harga antara $9 sampai $10 jika berhasil menyelesaikan gelombang kelima, asalkan support saat ini tetap kuat.

Analisis Jangka Pendek Menyarankan Hati-Hati

XRP mengalami tekanan jual besar saat harga turun ke dekat $1,90, yang terlihat dari penurunan tajam pada garis Accumulation/Distribution (A/D). Garis A/D mengukur tekanan beli dan jual kumulatif, dan penurunan ini menandakan volume jual lebih tinggi dari beli.

Saat harga menyentuh support di $1,90, garis A/D mulai stabil dan sedikit naik saat harga rebound, menunjukkan ada pembeli yang mulai masuk lagi. Namun, akumulasi saat rebound belum bisa menyeimbangkan distribusi jual sebelumnya, jadi tetap perlu berhati-hati.

Indikator Chaikin Money Flow (CMF), yang menunjukkan kekuatan uang yang masuk atau keluar dari aset, juga negatif saat penurunan harga, menandakan arus keluar uang yang besar. Walaupun CMF membaik sedikit saat rebound, masih lemah dan belum masuk zona positif, menunjukkan pembeli masih ragu-ragu.

Konsolidasi dan Level Penting yang Perlu Dipantau untuk XRP

Indikator-indikator ini menunjukkan XRP sedang dalam fase konsolidasi hati-hati. Support di sekitar $1,90 cukup kuat, tapi perbaikan CMF yang terbatas menunjukkan ketidakpastian pasar masih ada.

Secara keseluruhan, analisis ini sejalan dengan pandangan analis bahwa support utama di kisaran $1,75 sampai $1,80 masih bertahan. Hanya jika harga menutup di bawah level ini selama satu minggu penuh, maka skenario bearish akan lebih valid.

Para trader perlu mengawasi interaksi harga XRP dengan level support dan resistance penting.
Secara khusus, breakout yang dikonfirmasi di atas $2,33 lalu $2,65 akan menunjukkan kelanjutan tren bullish, sementara penutupan di bawah support $1,75-$1,80 akan meningkatkan risiko bearish.