Modus Kejahatan Smising Mulai Marak, BRI Imbau Nasabah Lebih Waspada dan Jaga Data Pribadi

Waspada Smishing: Modus Kejahatan Digital yang Makin Marak
Modus kejahatan digital terus berkembang, dan salah satu yang semakin marak terjadi adalah smishing, yakni penipuan berbasis SMS. Seiring dengan meningkatnya kasus smishing, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengimbau seluruh nasabah untuk lebih waspada terhadap ancaman ini.
Apa Itu Smishing?
Smishing merupakan teknik kejahatan digital yang digunakan pelaku untuk mencuri data perbankan dengan mengirim pesan singkat yang menyerupai komunikasi resmi dari pihak bank. Dalam beberapa kasus, pelaku bahkan menggunakan nomor pengirim yang menyerupai layanan pelanggan bank agar terlihat meyakinkan.
Pesan yang dikirim oleh pelaku biasanya berisi informasi palsu tentang transaksi mencurigakan, permintaan verifikasi akun, atau janji hadiah tertentu. Pesan ini juga sering kali menyertakan tautan yang, jika diklik, akan mengarahkan korban ke situs palsu yang menyerupai laman resmi perbankan.
Situs tersebut kemudian akan meminta informasi seperti:
- Nomor kartu debit/kredit
- PIN
- Kode OTP
- Masa berlaku kartu
- CVC/CVV
- User ID dan password
Jika nasabah memasukkan informasi tersebut, pelaku dapat mengakses rekening mereka dan melakukan transaksi tanpa izin.
Perkembangan Terbaru dan Fakta Baru
-
Meningkatnya Kasus Smishing di Indonesia
Menurut data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kasus smishing di Indonesia meningkat hingga 35% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan layanan perbankan digital yang semakin masif. -
Teknik Smishing yang Semakin Canggih
Pelaku kini tidak hanya menggunakan SMS, tetapi juga menggunakan WhatsApp, email, bahkan panggilan telepon untuk mengelabui korban. Beberapa pelaku juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meniru suara customer service asli guna meyakinkan target mereka. -
Target Utama: Nasabah Bank dan Pengguna Dompet Digital
Tidak hanya nasabah bank, pengguna dompet digital seperti OVO, GoPay, Dana, dan ShopeePay juga menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan digital ini. Mereka menggunakan modus yang sama untuk mencuri saldo pengguna. -
Pernyataan Resmi dari BRI
Terkait maraknya modus penipuan ini, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menegaskan bahwa kejahatan siber terus berkembang dengan pola yang semakin kompleks. Oleh karena itu, kewaspadaan dan literasi digital menjadi faktor utama dalam melindungi keamanan perbankan."BRI terus meningkatkan sistem keamanan untuk menghadapi berbagai ancaman siber yang terus berkembang. Kami juga mendorong nasabah untuk lebih berhati-hati dalam menerima pesan yang mencurigakan dan memastikan bahwa setiap transaksi hanya dilakukan melalui kanal resmi BRI," ujar Arga.
Cara Menghindari Smishing
Untuk melindungi diri dari smishing, BRI mengimbau nasabah agar:
- Tidak mengklik tautan mencurigakan yang dikirim melalui SMS, WhatsApp, atau email.
- Tidak membagikan data pribadi seperti PIN, OTP, atau informasi kartu kepada siapa pun, termasuk yang mengaku dari pihak bank.
- Memastikan nomor kontak resmi bank sebelum menanggapi pesan atau panggilan yang mencurigakan.
- Segera melaporkan SMS atau pesan mencurigakan ke pihak bank atau OJK untuk tindakan lebih lanjut.
- Mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah (2FA) untuk melindungi akun dari akses tidak sah.
Kesimpulan
Smishing adalah salah satu modus penipuan digital yang semakin berkembang dan merugikan banyak orang. Dengan meningkatnya kasus ini, penting bagi nasabah dan pengguna layanan digital untuk selalu waspada, tidak mudah tergiur dengan pesan mencurigakan, serta selalu memastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi. Keamanan data pribadi adalah tanggung jawab bersama, dan dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menghindari jebakan pelaku kejahatan digital.
Jika Anda mengalami atau mencurigai adanya upaya smishing, segera laporkan ke layanan pelanggan BRI atau otoritas terkait untuk tindakan lebih lanjut.
0 Comments