Rupiah Anjlok Setelah Menteri Keuangan Diganti, Selasa 9 September 2025

Rupiah Anjlok Setelah Menteri Keuangan Diganti, Selasa 9 September 2025

Rupiah Melemah Saat Reshuffle: Dampak Pencopotan Sri Mulyani dan Respons Pasar

Jakarta, 9 September 2025 – Nilai tukar rupiah melemah secara signifikan di tengah gejolak pasar yang dipicu oleh reshuffle mendadak di jajaran Kabinet Merah Putih. Pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, rupiah terdepresiasi antara 1,09% hingga 1,16%, bergerak di kisaran Rp 16.487–16.499 per USD.


1. Pemicunya: Penggantian Menteri Keuangan

  • Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

  • Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang memperkuat kredibilitas fiskal Indonesia, berhasil melakukan reformasi pajak, dan memimpin Kementerian Keuangan selama dua dekade di tiga pemerintahan, selain juga pernah menjabat di Bank Dunia.

  • Harapan pasar atas kestabilan kebijakan fiskal kini memudar, sehingga memicu aksi jual aset, menggerus IHSG dan rupiah.


2. Kondisi Pasar dan Respons Investor

  • Menyusul pengumuman tersebut, saham di Bursa Efek Indonesia terkoreksi tajam—turun sekitar 1%, sementara obligasi global melemah, mempertegas ketidakpastian fiskal.

  • Sejumlah analis menilai Sri Mulyani merupakan benteng terakhir disiplin fiskal Indonesia. Tanpa kehadirannya, pasar mengkhawatirkan potensi melemahnya tata kelola anggaran.

  • Purbaya Yudhi Sadewa, meski optimis mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% melalui kolaborasi pemerintah-swasta, masih harus meyakinkan pasar terkait rencana pendanaan program besar seperti jaminan makan gratis bagi anak sekolah yang diperkirakan menelan biaya setara 1,5% PDB.


3. Sentimen Domestik dan Risiko Lain

  • Analis mata uang memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350–16.550 per USD, menyoroti reaksi negatif investor setelah pencopotan Sri Mulyani.

  • Beberapa ekonom lain menilai pelemahan rupiah tidak akan terlalu tajam dalam jangka pendek karena reshuffle merupakan hak prerogatif presiden, ditambah faktor eksternal seperti potensi penurunan suku bunga The Fed juga masih berpengaruh.


4. Sentimen Eksternal: Prospek The Fed dan Krisis Global

  • Laporan tenaga kerja AS terbaru menunjukkan perlambatan ekonomi, dengan angka pengangguran naik ke 4,3%. Hal ini memperkuat keyakinan investor bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebelum akhir September.

  • Meski begitu, gejolak politik domestik terbukti lebih dominan mempengaruhi rupiah—mata uang Garuda menjadi salah satu yang terlemah di Asia pada hari ini.

  • Bank Indonesia tercatat telah melakukan langkah defensif, termasuk intervensi di pasar valas. Cadangan devisa pun sedikit tergerus, dari US$ 152 miliar menjadi US$ 150,7 miliar per akhir Agustus.


5. Profil Menteri Keuangan Baru

  • Purbaya Yudhi Sadewa lahir pada 7 Juli 1964 di Bogor, Jawa Barat. Ia meraih gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung, serta gelar MSc dan PhD di bidang ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat.

  • Sebelum menjabat, ia memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020 dan pernah menjadi Direktur Utama Danareksa Securities pada periode 2006–2008.

  • Kini, tuntutan publik dan investor beralih pada bagaimana ia akan meneruskan atau menyesuaikan kebijakan fiskal yang mendesak, sekaligus membiayai program sosial besar tanpa mengorbankan stabilitas defisit.


Kesimpulan & Pandangan Ke Depan

  • Reshuffle kabinet yang menggantikan Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa memicu pelemahan rupiah dan krisis kepercayaan investor terhadap arah kebijakan fiskal Indonesia.

  • Tantangan besar kini ada di pundak pemerintah: menyeimbangkan stabilitas fiskal yang dulu dijaga ketat oleh Sri Mulyani dengan agenda pertumbuhan populis yang semakin mendesak.

  • Fokus utama investor saat ini adalah arah kebijakan fiskal dan utang negara, serta seberapa cepat Purbaya mampu meyakinkan pasar bahwa Indonesia tetap menjaga disiplin fiskal di tengah program-program besar pemerintahan Prabowo-Gibran.