Amartha Salurkan Rp 35 Triliun untuk Dukung UMKM Perempuan

Amartha Dorong Kesejahteraan UMKM Desa Lewat Program “Dari Akar Rumput, Untuk Masa Depan”
Jakarta, 15 Juli 2025 — Perusahaan teknologi keuangan (fintech) Amartha terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bertajuk “Dari Akar Rumput, Untuk Masa Depan,” Amartha fokus pada pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di wilayah pedesaan yang selama ini kurang terlayani oleh lembaga keuangan konvensional.
Program ini didesain sebagai upaya konkret untuk menjembatani ketimpangan ekonomi dan sosial, sekaligus mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan. Wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa—seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara—menjadi sasaran utama karena masih banyak pelaku usaha produktif di sana yang belum memiliki akses pendanaan formal.
Model Bisnis Inklusif dan Berbasis Teknologi
Dalam menjawab tantangan inklusi keuangan, Amartha mengembangkan model bisnis yang memadukan keberlanjutan dan inklusivitas. Perusahaan ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menilai risiko dan kelayakan kredit mitra usahanya. Dengan sistem ini, penyaluran dana menjadi lebih tepat sasaran dan efisien.
Lebih dari itu, Amartha juga berperan sebagai penghubung antara pelaku UMKM dengan berbagai lembaga keuangan dan institusi ritel yang ingin memperluas dampak sosial mereka. Hingga pertengahan 2025, Amartha telah mempekerjakan lebih dari 9.000 talenta muda Indonesia dan beroperasi di lebih dari 50.000 desa di seluruh Indonesia. Jumlah ini menunjukkan ekspansi signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, mencerminkan pertumbuhan jaringan sosial dan ekonomi yang semakin luas.
Pendekatan ESG dalam Strategi Bisnis
Head of Impact & Sustainability Amartha, Katrina Inandia, menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan tidak semata-mata bersifat komersial. Menurutnya, untuk benar-benar memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dibutuhkan strategi menyeluruh yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola (ESG).
“Ketimpangan sosial dan ekonomi tidak bisa diatasi dengan pendekatan profit semata. Kami menilai dampak ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko dan keberlanjutan bisnis. Karena itu, setiap penyaluran modal dari Amartha bukan hanya soal kucuran dana, tetapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat akar rumput,” ujar Katrina.
Program “Dari Akar Rumput, Untuk Masa Depan” mencakup berbagai inisiatif, antara lain:
-
Pelatihan literasi keuangan dan digital untuk UMKM desa
-
Penyuluhan pengelolaan usaha dan pencatatan keuangan
-
Penguatan kelompok usaha perempuan
-
Pendampingan berkelanjutan oleh mitra lapangan Amartha
Dampak Sosial yang Terukur
Hingga kini, Amartha telah menyalurkan pembiayaan senilai lebih dari Rp 35 triliun kepada lebih dari 3,3 juta perempuan pelaku usaha mikro, mayoritas dari kalangan prasejahtera. Dana ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan modal usaha, tetapi juga mendukung kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga para mitra.
Menurut laporan dampak sosial Amartha tahun 2024, sekitar 78% mitra mengalami peningkatan penghasilan setelah bergabung dengan program pembiayaan dan pendampingan. Di sisi lain, tingkat keberhasilan pinjaman (repayment rate) tetap tinggi di atas 98%, menunjukkan kualitas pembiayaan yang sehat sekaligus kepercayaan yang kuat antar komunitas.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Ke depan, Amartha berencana untuk memperluas jangkauan program ini melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah, LSM, dan perusahaan swasta lain yang memiliki visi keberlanjutan. Amartha juga sedang mengembangkan fitur baru dalam platform digital mereka untuk memudahkan mitra mengakses pelatihan daring dan pelaporan usaha secara mandiri.
“Tujuan akhir kami adalah menciptakan ekosistem ekonomi desa yang mandiri dan tangguh, di mana perempuan dan pelaku UMKM lokal menjadi penggerak utama pembangunan,” tutup Katrina.
Dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kemitraan, Amartha terus berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi pembangunan berkelanjutan Indonesia—dimulai dari akar rumput.
0 Comments