Aster Tunda Airdrop Tahap 2 karena Masalah Data

Aster Tunda Airdrop Tahap 2 karena Masalah Data

Aster Tunda Airdrop karena Masalah Data

Aster, bursa desentralisasi (DEX) yang didukung oleh firma investasi independen milik pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), yaitu YZi Labs, menunda pelaksanaan airdrop-nya karena adanya “potensi ketidaksesuaian data.”

Airdrop yang awalnya dijadwalkan pada 14 Oktober, kini diundur menjadi 20 Oktober, menurut pernyataan resmi tim pada Jumat.

Pihak Aster menjelaskan bahwa mereka menemukan beberapa ketidaksesuaian pada data pengguna, dan akan memperbarui alokasi token untuk sebagian pengguna sebelum tanggal baru tersebut. Meski begitu, tim memastikan bahwa alokasi mayoritas pengguna tidak akan berkurang dari hasil snapshot akhir.

Aster (sebelumnya dikenal sebagai APX Finance) adalah bursa perpetual futures lintas-chain yang beroperasi di Solana, Ethereum, Arbitrum, dan BNB Chain. Proyek ini menargetkan untuk bersaing dengan Hyperliquid, DEX perps terbesar yang mendominasi pasar sejak awal 2023.

Sejak meluncurkan token-nya pada pertengahan September, Aster mencatat volume perdagangan mencapai sekitar $420 miliar bulan lalu.

Penundaan airdrop ini terjadi setelah sejumlah pengguna mengeluh di media sosial soal hasil yang tidak sesuai di “S2 airdrop checker” yang dirilis pada Jumat. Salah satu pengguna mengaku hanya mendapatkan 336 token ASTER meski telah mencatat volume perdagangan senilai $9 juta.

Menurut pihak Aster, sekitar 153.000 wallet memenuhi syarat untuk Aster Genesis: Stage 2 Airdrop.

Saat ini, token ASTER diperdagangkan di kisaran $1,69, dan pergerakannya relatif stabil meskipun pasar crypto secara umum melemah setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap produk-produk asal China.