BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun untuk Bantu 8,3 Juta UMKM Bangkit

BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun untuk Bantu 8,3 Juta UMKM Bangkit

BRI Perkuat Dukungan untuk UMKM Lewat Penyaluran KUR, Capai Rp69,8 Triliun hingga Mei 2025

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Langkah ini merupakan bagian dari implementasi visi strategis Asta Cita, sekaligus bentuk nyata peran BRI dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Penyaluran KUR Capai Hampir 40% dari Total Alokasi

Selama periode Januari hingga Mei 2025, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau sekitar 39,89% dari total target pemerintah sebesar Rp175 triliun untuk tahun ini. Dana tersebut telah dimanfaatkan oleh lebih dari 8,29 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Angka ini menunjukkan peningkatan yang konsisten dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun 2024, BRI menyalurkan sekitar Rp65 triliun kepada sekitar 7,9 juta debitur, sehingga terlihat adanya pertumbuhan baik dari sisi nilai maupun jumlah penerima.

Fokus pada Sektor Produktif

Penyaluran KUR oleh BRI tidak hanya berfokus pada jumlah, tetapi juga pada kualitas dan dampaknya terhadap sektor produktif. Sekitar 63,31% dari total dana KUR BRI disalurkan ke sektor-sektor produksi seperti:

  • Pertanian

  • Perikanan

  • Industri pengolahan

  • Perdagangan hasil bumi dan pangan

Di antara sektor-sektor tersebut, pertanian menjadi sektor penerima terbesar dengan nilai penyaluran mencapai Rp30,63 triliun atau 43,88% dari total KUR yang disalurkan. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang mendorong penguatan ketahanan pangan, serta pengembangan ekonomi desa dan sektor riil yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Konsistensi BRI sebagai Penyalur KUR Terbesar Nasional

BRI telah menjadi bank dengan rekam jejak terbaik dalam penyaluran KUR di Indonesia. Sejak program KUR diluncurkan secara nasional pada tahun 2015, hingga Mei 2025, BRI telah menyalurkan total KUR sebesar Rp1.327 triliun kepada 44,26 juta debitur di berbagai penjuru Tanah Air.

Ini menjadikan BRI sebagai kontributor utama dalam pemberdayaan UMKM, sekaligus tulang punggung dalam pencapaian target pemerintah terkait inklusi dan pemerataan ekonomi.

Digitalisasi dan Inovasi Teknologi dalam Layanan KUR

Untuk menjangkau lebih banyak UMKM, BRI juga terus memperkuat transformasi digital, termasuk pengembangan layanan KUR digital melalui aplikasi BRI Ceria, BRImo, dan kanal digital lainnya. Hal ini memungkinkan pelaku usaha kecil mengajukan pembiayaan dengan proses yang lebih cepat, transparan, dan mudah diakses, termasuk di wilayah terpencil.

Selain itu, BRI juga menggandeng berbagai mitra ekosistem UMKM seperti startup agritech, marketplace, dan koperasi digital untuk memperluas jangkauan dan mempercepat proses penyaluran KUR.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Program KUR BRI tidak hanya berdampak pada sisi ekonomi, tetapi juga sosial. Menurut survei internal dan data Kemenko Perekonomian, lebih dari 80% penerima KUR mengalami peningkatan omzet dan kapasitas produksi dalam 6–12 bulan setelah memperoleh pembiayaan. Selain itu, program ini juga telah menciptakan dan mempertahankan jutaan lapangan kerja secara tidak langsung.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski capaian BRI cukup signifikan, tantangan tetap ada, mulai dari literasi keuangan yang masih rendah di sebagian masyarakat, ketergantungan pada sektor informal, hingga risiko gagal bayar yang meningkat akibat faktor eksternal seperti cuaca ekstrem dan fluktuasi harga komoditas.

Ke depan, BRI menargetkan untuk menyelesaikan penyaluran 100% alokasi KUR 2025 sebelum akhir kuartal keempat, sekaligus terus meningkatkan kualitas pendampingan dan edukasi kepada para pelaku UMKM agar pembiayaan yang diberikan benar-benar produktif dan berkelanjutan.