Calvin Harris Gugat Penasihat Keuangan karena Diduga Gelapkan Rp369 Miliar

Calvin Harris Gugat Penasihat Keuangan karena Diduga Gelapkan Rp369 Miliar

Calvin Harris Tuding Mantan Penasihat Keuangan Gelapkan Rp369 Miliar untuk Proyek Real Estat Gagal di Hollywood

DJ dan produser musik ternama asal Skotlandia, Calvin Harris, tengah menghadapi masalah hukum besar setelah melayangkan gugatan terhadap mantan penasihat keuangannya, Thomas St. John. Harris, yang memiliki nama asli Adam Richard Wiles, menuduh St. John melakukan penggelapan dana investasi hingga Rp369 miliar (sekitar USD 22 juta) dalam sebuah proyek real estat di Hollywood yang disebut-sebut berakhir sebagai proyek gagal atau boondoggle.

Dugaan Manipulasi Investasi Sejak 2012

Menurut dokumen arbitrase yang diajukan ke Pengadilan Tinggi California, St. John diduga memanfaatkan posisinya sebagai penasihat keuangan terpercaya Harris sejak tahun 2012 hingga April 2025. Selama lebih dari satu dekade, ia disebut mengarahkan sebagian besar dana investasi Harris ke sebuah proyek bernama “CMNTY Culture Campus”, tanpa memberikan informasi yang jelas, transparan, maupun laporan keuangan yang memadai.

Gugatan tersebut menyebutkan bahwa St. John secara sistematis menyembunyikan risiko investasi dan tidak pernah mengomunikasikan perubahan mendasar dalam rencana proyek. Padahal, Harris menjadi salah satu investor utama yang menanamkan dana besar dengan harapan proyek itu akan menjadi pusat kreatif kelas dunia.

Proyek Ambisius yang Tak Pernah Terwujud

Awalnya, CMNTY Culture Campus digadang-gadang sebagai pusat kreatif seluas 460.000 kaki persegi di Los Angeles. Kompleks itu akan mencakup studio rekaman modern, ruang tunggu eksklusif bagi artis, area pameran, ruang kantor, bahkan direncanakan sebagai tempat kolaborasi seniman lintas disiplin. Proyek ini dipromosikan sebagai “Silicon Valley untuk industri kreatif” dan menarik minat sejumlah investor, termasuk Harris.

Namun, menurut laporan Variety (15/9/2025), proyek tersebut tak pernah benar-benar berjalan. Hingga kini, pembangunan fisiknya bahkan belum dimulai, meskipun dana investasi sudah masuk dalam jumlah besar. Perubahan arah proyek yang dilakukan tanpa sepengetahuan Harris membuat DJ peraih Grammy itu merasa ditipu mentah-mentah.

Pengacara Harris menegaskan, “Dalam hal apa pun, tergugat tidak pernah berniat agar klien kami menerima kembali nilai penuh investasinya, baik melalui distribusi maupun cara lain.”

Bukan Kasus Pertama Thomas St. John

Nama Thomas St. John bukan kali ini saja terseret dalam kontroversi. Sebelumnya, ia dikenal sebagai penasihat keuangan sejumlah selebritas dunia, mulai dari musisi hingga atlet. Beberapa laporan media mengaitkan St. John dengan sengketa hukum lain terkait pengelolaan dana klien, meskipun tidak semuanya berakhir di pengadilan.

Kasus Harris menambah daftar panjang sengketa antara selebritas dan penasihat keuangan yang kerap berujung pada kerugian besar. Dalam industri hiburan, masalah semacam ini bukan hal baru. Banyak artis dunia, mulai dari Alanis Morissette hingga Johnny Depp, pernah menggugat penasihat atau manajer keuangan mereka karena dugaan penyelewengan dana.

Dampak pada Reputasi dan Karier Harris

Meski tengah terjerat kasus hukum, Harris tetap aktif di dunia musik. Tahun 2025 ini, ia dijadwalkan tampil di sejumlah festival besar Eropa dan Amerika Serikat. Namun, kasus ini diprediksi akan menyita perhatian publik dan media, terutama karena jumlah dana yang diklaim digelapkan sangat besar.

Di sisi lain, para penggemar Harris menyuarakan dukungan lewat media sosial. Banyak yang menyebut kasus ini sebagai peringatan keras bagi selebritas untuk lebih berhati-hati dalam memilih penasihat keuangan.

Proses Hukum Masih Panjang

Hingga berita ini ditulis, pihak Thomas St. John belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang dilayangkan. Kasus ini masih dalam tahap arbitrase di California, yang bisa berlanjut ke persidangan apabila tidak tercapai penyelesaian.

Jika terbukti bersalah, St. John bukan hanya harus mengembalikan dana yang hilang, tetapi juga berpotensi menghadapi tuntutan ganti rugi tambahan. Kasus ini juga bisa menjadi salah satu gugatan selebritas terbesar di sektor keuangan dalam beberapa tahun terakhir.