Ekspor Olahan Kopi Indonesia Tembus USD 647,8 Juta di 2024

Ekspor Olahan Kopi Indonesia Tembus USD 647,8 Juta di 2024

Ekspor Olahan Kopi Indonesia Tembus USD 647,8 Juta di 2024, Impor Naik Tajam 66%

Industri olahan kopi Indonesia terus menunjukkan performa impresif di pasar global. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk olahan kopi Indonesia dengan kode HS 21011 mencapai USD 647,8 juta pada tahun 2024. Angka ini mencatat peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level USD 621,3 juta.

“Untuk impor olahan kopi dengan kode HS 21011, datanya hampir seimbang jika dilihat dari sisi tren, namun tahun ini kita melihat lonjakan signifikan dari sisi impor,” ujar Direktur Statistik Distribusi BPS, Sarpono, dalam pemaparan resmi di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Lonjakan Impor hingga 66,17%

Meski ekspor mengalami kenaikan, pemerintah mencatat adanya peningkatan tajam pada nilai impor olahan kopi. Pada tahun 2024, total impor produk kopi olahan mencapai USD 200 juta, naik drastis sebesar 66,17% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat hanya sebesar USD 120,4 juta.

Kenaikan tajam ini mengindikasikan meningkatnya permintaan domestik terhadap produk kopi olahan impor, yang kemungkinan besar disebabkan oleh gaya hidup konsumen perkotaan yang semakin modern, peningkatan konsumsi kopi instan premium, serta masuknya merek-merek kopi asing yang memperluas pasarnya di Indonesia.

Tren Lima Tahun Terakhir

Data BPS juga menunjukkan bahwa tren ekspor olahan kopi Indonesia selama lima tahun terakhir mencatat pertumbuhan yang stabil. Berikut ini rincian datanya:

  • 2020: USD 524,3 juta

  • 2021: USD 596,0 juta

  • 2022: USD 581,4 juta

  • 2023: USD 621,3 juta

  • 2024: USD 647,8 juta

Sementara itu, tren impor menunjukkan fluktuasi namun melonjak signifikan di tahun terakhir:

  • 2020: USD 85,3 juta

  • 2021: USD 87,8 juta

  • 2022: USD 129,9 juta

  • 2023: USD 120,4 juta

  • 2024: USD 200,0 juta

Dominasi Pasar dan Tujuan Ekspor

Menurut data Kementerian Perdagangan, beberapa negara tujuan utama ekspor kopi olahan Indonesia antara lain adalah Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Filipina, dan Tiongkok. Produk yang diekspor mencakup kopi instan, kopi dalam kemasan, hingga ekstrak kopi untuk kebutuhan industri makanan dan minuman.

Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia, memiliki posisi strategis di pasar global. Selain kopi olahan, ekspor biji kopi mentah Indonesia juga masih menjadi andalan, terutama varietas arabika dari Sumatera dan robusta dari Lampung.

Tantangan dan Strategi Industri

Namun demikian, lonjakan impor kopi olahan menjadi perhatian tersendiri bagi pelaku industri dalam negeri. Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk lokal agar bisa bersaing dengan produk impor, baik dari sisi rasa, kemasan, maupun standar keamanan pangan.

“Kita perlu menjaga keseimbangan antara membuka akses produk impor yang dibutuhkan, sekaligus memperkuat kapasitas produksi dalam negeri,” ujar Sarpono.

Di sisi lain, Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) menilai bahwa peluang pasar ekspor masih sangat terbuka, terutama dengan tren global terhadap kopi specialty dan kopi yang berkelanjutan secara lingkungan.

Inovasi dan Tren Baru

Tren baru di industri kopi olahan juga menjadi sorotan, seperti meningkatnya minat terhadap produk kopi rendah gula, kopi berbasis tanaman (plant-based), serta kopi ready-to-drink (RTD) dalam kemasan ramah lingkungan.

Beberapa pelaku industri lokal juga mulai mengadopsi teknologi digital dan e-commerce untuk menjangkau konsumen global secara langsung, melalui platform ekspor digital dan marketplace internasional.