IHSG Naik Tajam, Tembus 7.500 Hari Ini

IHSG Naik Tajam, Tembus 7.500 Hari Ini

IHSG Melesat 1,08% ke 7.547 Usai Reli Terputus, Pasar Kembali Optimistis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa impresif pada perdagangan Kamis, 24 Juli 2025, dengan mencatat kenaikan 1,08% atau 80,79 poin dan ditutup di level 7.547. Ini menjadi salah satu penutupan tertinggi dalam beberapa pekan terakhir, mempertegas sentimen positif yang perlahan kembali ke pasar modal Indonesia.

Dibuka Menguat, Melanjutkan Tren Positif

Sebelumnya, IHSG dibuka menguat pada sesi awal perdagangan hari ini, naik 0,21% atau 15,86 poin ke 7.485,08. Kenaikan ini memperpanjang momentum positif yang telah dibangun sejak awal bulan, meski sempat tersendat pada Selasa, 22 Juli 2025, ketika indeks mengalami koreksi setelah menguat selama 11 hari beruntun—rangkaian penguatan terpanjang sejak awal tahun.

Namun, tekanan tersebut bersifat sementara. IHSG langsung rebound pada Rabu (23/7) dan terus melaju hingga perdagangan hari ini, didorong oleh kombinasi sentimen domestik dan eksternal yang membaik.

Data Perdagangan Hari Ini:

  • Saham menguat: 294 emiten

  • Saham melemah: 227 emiten

  • Saham stagnan: 439 emiten

  • Volume perdagangan: 4,55 miliar saham

  • Frekuensi transaksi: 348 ribu kali

  • Nilai transaksi: Rp 3,40 triliun

Sektor Pendorong dan Saham Unggulan

Kenaikan IHSG dipimpin oleh penguatan saham sektor perbankan, energi, dan konsumer. Saham-saham seperti BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, dan GOTO menjadi motor penggerak indeks. Di sektor energi, saham seperti MEDC dan PGAS menguat mengikuti pergerakan harga minyak global yang stabil di kisaran USD 84 per barel.

Di sisi lain, sektor properti dan teknologi juga mencatatkan performa yang cukup solid, seiring meningkatnya minat investor ritel terhadap saham-saham second liner.

Sentimen Pasar: Optimisme Domestik dan Stabilitas Global

Beberapa faktor utama yang mendorong penguatan IHSG hari ini antara lain:

  • Kinerja emiten kuartal II/2025 yang sejauh ini menunjukkan hasil di atas ekspektasi pasar.

  • Kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25%, dinilai tetap mendukung pertumbuhan ekonomi.

  • Stabilitas nilai tukar rupiah di kisaran Rp 16.250 per dolar AS, memberi rasa percaya diri kepada investor asing.

  • Aliran dana asing (foreign inflow) ke pasar saham Indonesia yang mulai kembali meningkat secara perlahan dalam dua hari terakhir.

Pasar Global Ikut Berperan

Di tengah ketidakpastian global, investor merespons positif sinyal dari The Fed bahwa kebijakan moneter ke depan akan lebih berhati-hati. Hal ini memperkuat harapan bahwa siklus kenaikan suku bunga mungkin akan segera berakhir, sehingga aset-aset di negara berkembang seperti Indonesia kembali menarik.

Selain itu, pergerakan positif indeks bursa global seperti Dow Jones, Nasdaq, dan Nikkei juga turut memberi angin segar bagi pelaku pasar domestik.

Outlook dan Proyeksi Analis

Analis memperkirakan IHSG masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatan menuju resistance psikologis di 7.600 dalam jangka pendek, dengan syarat tidak ada gangguan besar dari faktor global.

“IHSG sedang memasuki fase konsolidasi sehat dengan potensi lanjutan penguatan. Sentimen domestik masih cukup mendukung, apalagi jika laporan keuangan emiten besar tetap solid. Namun, pelaku pasar tetap perlu mewaspadai potensi profit-taking menjelang akhir pekan,” ujar Andri Gunawan, analis dari Indo Investama Sekuritas.


Kesimpulan

IHSG berhasil kembali ke jalur positif usai sempat terkoreksi, menandakan bahwa minat beli investor masih tinggi. Momentum ini bisa menjadi sinyal penting bagi pelaku pasar, terutama menjelang rilis lengkap laporan keuangan semester I/2025 dan sejumlah agenda ekonomi penting di bulan Agustus mendatang.