Rupiah Perkasa Lagi Lawan Dolar AS, Dipatok Segini Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren penguatan pada pembukaan perdagangan hari Selasa, 15 April 2025. Kurs rupiah menguat sebesar 6 poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.781 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp16.787 per dolar AS.
Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa nilai tukar rupiah masih berada dalam fase konsolidasi terhadap dolar AS. Ia memperkirakan peluang pelemahan terbuka hingga Rp16.800, dengan potensi penguatan ke arah Rp16.720 pada hari ini. Namun, ia juga menyoroti bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS pada Senin, 14 April 2025, dinilai terbatas karena tidak mencapai 50 basis points (bps). Hal ini menandakan bahwa rupiah masih rentan terhadap tekanan dolar AS, meskipun indeks dolar AS turun signifikan ke bawah level 100, yang belum pernah tercapai sejak Juli 2023.
Sentimen negatif juga berasal dari faktor internal perekonomian Indonesia yang mungkin dipandang pasar masih belum cukup untuk menopang penguatan kurs rupiah. Meskipun demikian, pasar masih merespons positif relaksasi kebijakan perdagangan AS, termasuk pengecualian produk elektronik China dari tarif sebesar 145 persen dan penangguhan kebijakan tarif di atas batas dasar 10 persen selama 90 hari kepada 75 negara. Beberapa indeks saham Asia terlihat positif pagi ini, mencerminkan optimisme pasar terhadap kebijakan tersebut.
Bank Indonesia (BI) telah memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan menguat ke rentang Rp15.300 hingga Rp15.700 per dolar AS pada tahun 2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa penguatan ini didorong oleh prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar keuangan domestik. BI juga terus melakukan intervensi di pasar valuta asing dan menyesuaikan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
Selain itu, pemerintah Indonesia telah menyepakati asumsi ekonomi utama untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, termasuk penguatan nilai tukar rupiah menjadi Rp16.000 per dolar AS. Anggaran ini juga mencakup target produksi minyak sebesar 605.000 barel per hari dan penurunan target imbal hasil obligasi 10 tahun menjadi 7%, mencerminkan penyesuaian terhadap kondisi ekonomi saat ini .
Secara keseluruhan, meskipun terdapat tantangan internal dan eksternal, langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia dan pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
0 Comments